Cuaca Ekstrim, Longsor dan Banjir di Gunungkidul Terjadi di Tujuh Titik
Bencana alam banjir dan tanah longsor kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Bencana alam banjir dan tanah longsor kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul.
Kurang lebih terdapat tujuh titik tanah longsor dan juga banjir akibat peningkatan intensitas hujan pada Minggu (11/2/2018) hingga Senin (12/2/2018) ini.
Hal ini berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul.
Hujan disertai angin kencang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul.
Sejumlah sungai mengalami peningkatan debit aliran, menyebabkan banjir.
Longsor pun terjadi di beberapa titik.
Baca: Masih Dalam Pengerjaan Proyek, Jembatan Kaca Pantai Nguluran Gunungkidul Belum Dibuka untuk Umum
Lonsor tersebut terjadi di Padukuhan Boyo, Ngalang, Gedangsari, kandang roboh serta talud bangunan rumah longsor.
Kemudian Padukuhan Putat II, Desa Putat, Kecamatan Patuk longsor menimpa tembok rumah.
Talud jalan mengalami longsor terjadi di Padukuhan Gentungan, Karangmojo, Karangmojo.
Sementara itu di Dusun Branjang, Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, banjir menggenangi rumah warga setinggi kurang lebih 20 sentimeter.
Aliran sungai juga meluap ke area Jembatan Sokoliman di Karangmojo.
Banjir juga terjadi di Dusun Wirik, Desa Umbulrejo, Ponjong. Air meluap merendam sejumlah rumah milik warga.
Selanjutnya di Desa Sumbergiri, Kecamatan Ponjong, pagar bumi milik MTs Negeri 2 Gunungkidul terseret banjir. Salah satu ruang sekolah rusak akibat tertimpa reruntuhan tembok.
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Gunungkidul, Handoko, menuturkan, pihaknya telah mendata dan langsung melakukan penanganan terhadap bencana yang terjadi di sejumlah wilayah tersebut.
"Kami sudah lakukan assesment terhadap kejadian bencana akibat dampak hujan deras kemarin. Petugas BPBD dibantu dengan warga dan pihak Kodim, Polsek dan Tagana sudah melakukan kerja bakti terkait longsor di sejumlah wilayah tersebut," ujarnya.
Handoko mengatakan, satu Kepala Keluarga terpaksa mengungsi saat terjadinya banjir di Branjang, Ngawis, Karangmojo.
Namun mereka dapat langsung kembali, setelah kondisi air surut.
"Sudah surut, warga juga telah melakukan kerja bakti untuk membersihkan sisa-sisa tanah yang dibawa banjir," tuturnya.
Handoko mengatakan, warga diimbau untuk tetap waspada akan potensi bencana yang dapat terjadi selama cuaca ekstrem yang masih melanda.
Warga juga dapat melakukan penanganan secara sementara saat bencana terjadi.
"Saat ini kondisi cuaca sedang kurang baik. Kami himbau agar tetap waspada akan adanya potensi bencana. Jika terjadi bencana segera laporkan, dan lakukan penanganan sementara," tuturnya.(TRIBUNJOGJA.COM)