Sabtu, 4 Oktober 2025

90-an Santriwati Bergelimpangan Usai Suntik Vaksin Difteri

Sehari sebelumnya, para santriwati itu menjalani imunisasi difteri yang dilakukan petugas puskesmas Kadur.

Editor: Hendra Gunawan
Surya/Muchsin
Seorang siswi digotong ke mobil ambulans untuk dipindah ke Puskesmas lain karena Puskesmas Kadur tidak mampu menampung jumlah korban pengaruh vaksin imuniasi difteri, Minggu (11/2/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Sekitar 90 siswi dan santriwati dari 3 sekolah di Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Minggu (11/2/2018) mengalami pusing dan sesak nafas setelah mendapatkan suntikan vaksin difteri.

Tiga lembaga pendidikan itu adalah MTs Al Falah dan SMA Al Falah di Desa Sumber Gayam, kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura, serta MTs Hidayatul Mubtabiin, Desa Pancoran Barat, Kecamatan Kadur, Pamekasan.

Sehari sebelumnya, para santriwati itu menjalani imunisasi difteri yang dilakukan petugas puskesmas Kadur.

Baca: Potret Penyanyi Dangdut di Banua, Kawin Cerai, Ada yang Suaminya Hiperseks

Imunisasi itu digelar di sekolah sekitar pukul 08.30 WIB.

Namun keluhan sesak nafas dan pusing baru dirasakan malamnya. Beberapa bahkan dirawat di Puskesmas Kadur.

Namun karena jumlah siswi mengalami keluhan serupa membludak, sementara Puskemas Kadur tidak mampu menampung mereka yang terus berdatangan, petugas terpaksa membawa korban ke Puskesmas Lararangan, Puskesmas Talang, Puskesmas Bulai Galis dan sebagian dirujuk ke RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan.

Sampai siang tadi, sekitar pukul 13.30, jumlah korban tertus berdatangan.

Sebagian dari mereka bahkan sampai dibawa ke musala yang terletak di halaman rumah Moh Syaiful, anggota DPRD Pamekasan dan ditidurkan di lantai dengan beralaskan karpet.

Sedang untuk penyanggah botol infus, menggunakan tali rafia yang dibentangkan di dalam musalla.

Begitu juga penanganan korban di Puskesmas Larangan.

Suasana di puskesmas tempat para santriwati menjalani perawatan.
Suasana di puskesmas tempat para santriwati menjalani perawatan. (surabaya.tribunnews.com/muchsin)

Lantaran ruang rawat dan tempat tidur yang tidak memadai itu, maka terpaksa beberapa korban ditidurkan di lantai di sejumlah ruangan dengan hanya beralaskan tikar.

Suasana kegaduhan orang tua dan keluarga yang datang ke Puskesmas Kadur dan Puskesmas Larangan tidak terhindarkan.

Beberapa ibu terlihat histeris dan hilir mudik, sembari memanggil-manggil perawat supaya segera memberi penanganan kepada anak-anaknya.

Namun karena jumlah petugas di puskesmas terbatas, sementara korban terus bertambah, maka kondisi ini membuat panik orang tua.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved