Jumat, 3 Oktober 2025

Terungkap, Siswa di Purbalingga yang Tantang Gurunya Ternyata Masih Keluarga Kepala Sekolah

Aksi sok jagoan TG (14), siswa kelas 8 MTs Maarif krenceng, itu tak begitu mengejutkan warga sekolah yang telah mengenal karakter anak tersebut.

(Youtube)
Tantang Duel Guru 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Dunia pendidikan kembali terusik.

Usai kasus penganiayaan oleh siswa terhadap guru hingga meninggal di Sampang, Madura, publik kembali dibuat mengelus dada atas perilaku oknum siswa MTs Krenceng Purbalingga.

Dalam video viral, dia mengajak duel gurunya sampai berani menanggalkan baju.

Baca: Sandiaga Sarankan Warga untuk Segera Mengungsi

Aksi sok jagoan TG (14), siswa kelas 8 MTs Maarif krenceng, itu tak begitu mengejutkan warga sekolah yang telah mengenal karakter anak tersebut.

Sikapnya ini pula yang membuatnya ditakuti teman-teman sekelasnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikukum MTs Maarif Krenceng, Tarwan, mengatakan dalam kesehariannya siswa itu memang dikenal temperamental.

TG bukan sekali saja melanggar tata tertib sekolah.

Ia bahkan sudah jadi langganan dipanggil oleh guru Bimbingan Konseling (BK) karena kerap melanggar tata tertib sekolah.

Di antaranya karena biasa membolos. Menurut Tarwan, TG juga sering membantah atau berontak saat dibina oleh guru.

"Memang nadanya suka tinggi. Kalau dibina, nadanya bisa lebih tinggi dari guru," kata dia kepada Tribunjateng.com, Senin (5/2/2018)

Namun, ajakan berduel disertai ancaman terhadap guru baru terjadi pada 22 Januari lalu, sebagaimana yang terekam dalam video yang viral di media sosial.

Beruntung, guru yang dilecehkan itu tak terpancing meladeni tantangan duel tersebut.

Setelah kejadian itu, TG bersama seorang siswa lain akhirnya memutuskan meninggalkan almamaternya.

Dia pindah ke sekolah lain. Kasus itu akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan melalui jalan mediasi.

Terlebih, TG ternyata masih memiliki hubungan famili dengan kepala MTs Maarif NU Krenceng.

"Setelah kejadian itu, kami datangi orang tuanya. Tanya bagaimana maunya. Akhirnya mereka memutuskan pindah sekolah," tutur Tarwan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved