Sabtu, 4 Oktober 2025

Terkendala Biaya, Bocah Yatim Piatu Terpaksa Keluar dari Rumah Sakit Walau Belum Sembuh Total

Gadis cilik bermata sipit, berkulit putih itu menderita sakit maag, tipus dan radang usus.

Editor: Eko Sutriyanto

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Bocah perempuan berusia 5 tahun, yang mengidap sejumlah penyakit ini terpaksa keluar dari rumah sakit, kendati penyakit yang dideritanya belum sembuh total.

Keluarnya anak bernama Citra Yasaroh itu bukan karena pelayanan maupun peralatan yang tidak memadai di rumah sakit, namun karena ketidakpunyaan keluarga untuk membayar biaya perawatan selama di rumah sakit.

Citra merupakan anak yatim piatu, yang selama ini tinggal berdua bersama neneknya, di rumah semi permanen berukuran 3x4 meter, di jalan Perintis, gang Ramadhan, RT 32, Sei Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur.

Sejak bayi, gadis cilik bermata sipit, berkulit putih itu telah tinggal dan dirawat neneknya, karena kedua orangtuanya telah meninggal dunia.

Ketidakmampuan secara ekonomi, membuat Citra dan neneknya terpaksa tinggal dirumah kecil nan sempit, yang dibangun oleh warga sekitar, karena iba dengan kondisi keduanya.

Bahkan, sebelum warga membangunkan rumah semi permanen dari kayu-kayu bekas swadaya warga, keduanya sempat tinggal di pondok beratapkan terpal dan spanduk, di pekarangan rumah warga.

Citra sendiri menderita sakit maag, tipus dan radang usus.

Baca: Mengapa Ada Siswa yang Tega Aniaya Gurunya hingga Tewas? Ini Pandangan Psikolog

Dan, telah dirawat di RSUD AW Syahranie selama lima hari, dan pulang pada 29 Januari lalu.

Keluarnya Citra dari rumah sakit, bukan karena pihak rumah sakit yang menyarankan untuk pulang, kendati kondisinya belum 100 persen sembuh, namun karena pihak keluarga yang meminta pulang.

"Pihak rumah sakit sudah minta untuk tidak pulang dulu, tapi karena sudah tidak ada biaya lagi, ya saya bilang pulang dulu saja, selanjutnya dirawat jalan," ucap Arnisah (45), nenek Citra, Sabtu (3/2/2018).

"Biaya perawatannya selama lima hari sebesar Rp 3.050.000, itu uangnya didapatkan dari sumbangan warga Samarinda, ada komunitas yang bantu," tambahnya.

Guna memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja Arnisah harus memutar otak, pasalnya selama ini dirinya hanya menggantungkan hidup sebagai pekerja pembersih botol plastik, dengan bayaran sekitar Rp 1600 per kilogram botol plastik.

Kendati demikian, dirinya bersyukur warga sekitar dan pimpinan tempatnya bekerja baik dan perhatian dengan Citra. Tak jarang sejumlah bantuan mengalir untuk cucu satu satunya itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved