Jumat, 3 Oktober 2025

Remaja Pecandu Sabu Tertembak Saat Penggerebekan

Akibat penggerebekan ini, satu unit mobil Avanza BK 72 TL hancur karena bagian kaca samping remuk dilempari sindikat pengedar narkoba

Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Shutterstock
Ilustrasi sabu 

Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Unit Reskrim Polsek Medan Timur menggerebek rumah pengedar narkoba di Jalan Ampera III, Kelurahan Glugur Darat, Kecamatan Medan Timur.

Namun, saat petugas hendak menangkap dua target operasi (TO), polisi dilempari batu oleh sindikat jaringan narkoba yang mangkal di lokasi.

Karena terdesak, petugas sempat meletuskan tembakan.

Seorang remaja bernama Arya Afrizal (16) yang merupakan pecandu sabu tertembak karena sempat diduga ikut melempari petugas.

Akibat penggerebekan ini, satu unit mobil Avanza BK 72 TL hancur karena bagian kaca samping remuk dilempari sindikat pengedar narkoba.

"Penggerebekan kami lakukan setelah anggota melakukan penyelidikan terhadap dua orang pengedar dan satu orang bandar. Saat kami masuk ke Jalan Ampera III pukul 02.00 WIB tadi, anggota dilempari batu," kata Kapolsek Medan Timur, Kompol Wilson Pasaribu, Rabu (31/1/2018).

Lantaran terdesak, petugas sempat meletuskan tembakan peringatan. Namun, peluru petugas memantul dan mengenai betis Arya Afrizal.

"Remaja bernama Arya ini sebenarnya warga Jalan HM Said. Jadi, dari rumahnya ke lokasi itu sekitar tiga kilometer. Dan jadi pertanyaan juga, ngapain remaja seusia dia berada di kawasan pengedar narkoba," kata Wilson.

Baca: Petugas Bea dan Cukai Sita 66 Kg Sabu Asal Singapura

Setelah tertembak betis kanannya, Afrizal dibawa ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan. Di sana, polisi melakukan tes urine terhadap anak kedua dari tiga bersaudara ini.

"Hasil urinenya positif narkoba. Dia menggunakan sabu," kata Wilson. Orangtua Afrizal, Liza (36) mengaku anaknya memang tak pulang ke rumah. Sejak ia ribut dengan suaminya, Afrizal kerap tak pulang.

"Saya tahunya setelah dia di rumah sakit. Tadi malam, dia tak pulang karena sempat mandi-mandi sama kawannya," kata Liza.

Ditanya kenapa dirinya tidak mencari Afrizal, mengingat usianya masih remaja, Liza sempat terdiam. Ia tak mau berkomentar kenapa anaknya berada di kawasan pengedar narkoba.

"Dia bisa tinggal sama saya. Tapi kalau itu (berada di basis narkoba), saya enggak tau," katanya menangis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved