Maruarar: Jokowi-JK Atasi Kesenjangan dengan Program Nyata
Maruarar Sirait menegaskan, salah satu persoalan bangsa Indonesia adalah kesenjangan ekonomi
Editor:
Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN-Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait menegaskan, salah satu persoalan bangsa Indonesia adalah kesenjangan ekonomi.
Solusi atas persoalan ini adalah dengan pemerataan ekonomi, bukan dengan radikalisme atau apalagi terorisme.
"Kesenjangan tersebut jangan direspon dengan radikalisme atau terorisme. Harus diatasi dengan pemerataan," kata Maruarar Sirait saat menyampaikan sambutan di hadapan ribuan peserta Kirab Kebangsaan di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara (Minggu, 21/1/2018)
Maruarar menegaskan, di era Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla upaya pemerataan terus dilakukan. Saat ini, ia memaatikan ada empat program nyata yang telah dilakukan.
Pertama, di era pemerintahan Jokowi-JK telah memberkan bantuan pendidikan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP). Melalui Program ini setidaknya ada 19 juta siswa kurang mampu dapat menikmati pendidikan.
Kedua di pemerintahan Jokowi-JK telah memberikan bantuan dana kesehatan bagi rakyat Indonesia melalui Kartu Indonesia sehat. Program ini telah dinikmati setidaknya 90 juta masyarakat kurang mampu.
“Yang Ketiga hanya di era pemerintahan Jokowi-JK yang memberikan anggaran desa sebesar 60 triliun rupiah/tahun. Ini sangat penting, tidak mungkin ingin melakukan pemerataan tanpa membangun desa,” jelasnya.
Upaya pemerataan yang keempat yang sudah dilakukan oleh Jokowi-JK dengan membagikan sertifikat tanah kepada masyarakat. “esensi pemerataan adalah kepemilikan,” katanya di hadapan 25 ribu massa.
Acara kirab ini dilaksanakan oleh Taruna Merah Putih (TMP), pimpinan tokoh muda nasional Maruarar Sirait. Acara Kirab ini dimulai dengan lagu Indonesia Raya, kemudian mengheningkan cipta, dipimpin Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, dilanjutkan dengan jalan sehat sepanjang 4 KM.
Acara ini diapresiasi para pedagang. Aisa (38) misalnya. Penjual kerudung dan kain ini sangat senang dengan acara Kirab Kebangsaan ini bisa meningkatkan ekonomnya, dengan penghasilan meningkat.
Puluhan komunitas dan elemen ikut acara yang dihadiri sekitar 25 ribu orang ini. Mereka berasal, misalnya, dari Pemuda Muhammadiyah, Pemua Al-Washliyah, Komunitas Agama Budha Tri Dharma
Kemudian Komunitas Tionghoa Parisadha, Komunitas Ormas Islam Medan, Hikhambudi, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Gema Budi, Jemaat Santo Yeseph, Pemuda Panca Marga, dan lain-lain.
Acara ini juga dimeriahkan oleh Drumband SMA Perguruan Wahidin, Pramuka, Komunitas Sepeda Ontel, Barongsai Binjai, Reog Desa Kolam Percut Sei Tuan, Barongsai Akiong, Pencak Silat THS, Marawis, Becak Hias dan lain-lain.