Warga Weleri Kendal Blokir Proyek Tol Semarang-Batang, Inilah Pemicunya
Puluhan warga desa Sambongsari, Weleri, Kendal Blokir askes jalan pembangunan proyek tol Semarang Batang
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dhian Adi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Puluhan warga desa Sambongsari, Weleri, Kendal Blokir askes jalan pembangunan proyek tol Semarang Batang yang berada di desanya pada Rabu(10/1) siang.
Mereka memblokir akses jalan tersebut menggunakan pagar yang terbuat dari bambu.
Para warga pun juga membakar ban mobil bekas sebagai pertanda aksi yang mereka lakukan adalah bukan main-main.
Bahkan beberapa warga nekat menaiki truk pengangkut materil yang terparkir disana.
Munandar, seorang warga yang ikut dalam aksi blokir mengatakan, para warga itu kesal, akibat pembangunan Mega proyek tol Semarang-Batang itu, akses warga yang menghubungkan tiga dusun menjadi hilang.
"Warga yang terpaksa memutar jauh apabila hendak menuju masjid dan makam yang lokasinya berbeda dusun,"katanya
Ia mengatakan warga hanya meminta agar diberikan akses jalan agar aktifitas mereka berjalan lancar.
"Ini harus dipenuhi jika tidak maka akan terus dilakukan pemblokiran," terangnya.
Akibat aksi mereka itu, belasan truk pengangkut material tidak dapat masuk ke area proyek Tol Semarang-Batang.
Perundingan
Akhirnya dilakukan perundingan antara Jasa marga, Waskita Karya dan para warga desa di balai desa Sambongsari.
Dalam perundingan itu didampingi oleh Camat Weleri dan Kepala desa Sambongsari.
Camat Weleri, Marwoto mengatakan dalam perundingan tersebut membuahkan hasil bahwa Waskita setuju untuk memberikan akses jalan.
"Yang akan dibuat akses jalan yang akan dibangun ada satu karena hal ini vital bagi masyarakat Sambongsari," ujar marwoto.
Ia menambahkan harapannya agar kesepakatan yang telah ditentukan dalam pertemuan tersebut dapat segera terealisasi.
Kades Sambongsari, Adi Gunawan mengatakan dirinya akan mengawal kesepakatan ini karena ini bersangkutan dengan kepentingan warganya.
"Yang penting dalam pertemuan ini warga mendapat kesepakatan apa yang warga minta," ujarnya.
Setelah mendapatkan kesepakatan itu, para warga pun membuka blokir akses jalan pembangunan tol tersebut.
Selanjutnya warga pun membubarkan diri dan truk pengangkut material dapat masuk dalam proyek. (*)