Senin, 6 Oktober 2025

Enam Jenazah Kemungkinan Terperangkap di Dasar Danau Cirata Sedalam 50 Meter

Pencarian enam korban tenggelam dari perahu berukuran 1x6 meter di Bendungan Cirata, Kamis (21/12/2017) dilanjutkan pagi ini, Jumat (22/12/2017).

Editor: Dewi Agustina
Dok Humas Kantor SAR Bandung
Petugas tengah menyusuri Waduk Cirata guna mencari korban hilang dalam kejadian perahu tenggelam, Kamis (21/12/2017) sekira pukul 14.00. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Pencarian enam korban tenggelam dari perahu berukuran 1x6 meter di Bendungan Cirata, Kamis (21/12/2017) dilanjutkan pagi ini, Jumat (22/12/2017).

Cuaca sekitar Bendungan Cirata tampak cerah.

Petugas Sabhara, Satpol Air dan Udara Polres Purwakarta, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Purwakarta, Brimob Polda Jabar hingga Tim Basarnas diturunkan dalam pencarian tersebut menggunakan perahu-perahu boat.

Pencarian kali ini dipimpin Dandim 0619 Purwakarta Letkol Inf Ari Maulana. Ia mengatakan, cuaca cerah mendukung pihaknya untuk melakukan pencarian.

"Hari ini pencarian dilanjutkan, ada beberapa tim termasuk dari Kodim 0619 Purwakarta," ujar Ari di Desa Tegal Datar Kecamatan Maniis.

Baca: Ceceng Selamat Setelah Berenang Sejauh 50 Meter Tapi Nyawa Dadang Tak Tertolong

Enam korban belum ditemukan sejak kejadian pada kemarin sore. Diperkirakan, enam korban dalam kondisi tidak bernyawa dan jenazahnya ada di sekitar bendungan.

Kedalaman air sekitar 50 meter. Tim penyelam diturunkan untuk mencari jenazah.

"Kami turunkan tim penyelam karena kuat dugaan jenazah terperangkap di dasar danau yang kedalamannya sekitar 50 sampai 60 meter," ujar Ari.

Humas SAR Kota Bandung, Joshua Banjarnahor mengatakan, tim gabungan melakukan pencarian dengan membagi tiga SAR Unit (SRU).

Tim pertama mencari dengan melakukan penyelaman, tim kedua mencari dengan metode LCR dan tim ketiga melakukan pemantauan dari darat.

Baca: Edin Kaget Anaknya yang Dikabarkan Hilang Korban Perahu Tenggelam Tiba-tiba Sudah di Rumah

"Kondisi di lapangan airnya cukup keruh mengakibatkan jarang pandang sangat terbatas, tetapi kami akan memaksimalkan pencarian," ujar Joshua.

Di sela waktu jeda penyelaman, tim perahu karet akan membuat gelombang menggunakan mesin LCR dengan harapan menemukan tanda-tanda korban yang dicari.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved