Senin, 6 Oktober 2025

Pilgub Jawa Barat

Ini Jawaban Ridwan Kamil Soal Sosok Kang Maman yang Diusulkan Jadi Cawagub Jabar

Terlebih lagi dukungan kepada Kang Maman juga sudah banyak diberikan dari kalangan kiai dan pimpinan pesantren hingga kelompok tani serta akademisi

zoom-inlihat foto Ini Jawaban Ridwan Kamil Soal Sosok Kang Maman yang Diusulkan Jadi Cawagub Jabar
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Miss International 2017, Kevin Lilliana (kiri) diterima Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil di Pendopo Wali Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Minggu (3/12/2017). Kevin Lilliana yang merupakan jebolan Mojang Jajaka Kota Bandung 2015 dan Puteri Indonesia 2017 itu berhasil memenangkan ajang ratu kecantikan internasional Miss International 2017 yang digelar di Tokyo Dome City Hall, Jepang, pada 14 November 2017. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Maman Imanulhaq digadang-gadang akan menjadi kandidat Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi Ridwan Kamil.

Kang Maman begitu sapaan akrabnya juga sudah mendeklarasikan dirinya maju ikut kontestasi pilgub Jabar di Majalengka, Sabtu kemarin.

Terkait hal tersebut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil ikut angkat bicara terkait munculnya nama Kang Maman menjadi penampingnya.

Terlebih lagi dukungan kepada Kang Maman juga sudah banyak diberikan dari kalangan kiai dan pimpinan pesantren hingga kelompok tani, seniman dan akademisi.

Emil mengatakan, bahwa dia memang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pesantren karena dia lahir dari keluarga pendiri pesantren Pagelaran.

Ada 8 pesantren yang tersebar di Jawa Barat yang didirikan oleh kakeknya, sekarang dikelola oleh keluarganya dan mandiri secara pembiayaan, tidak ada sokongan dari pemerintah.

"Karena itulah, begitu saya terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat, maka pertama yang akan saya perjuangkan adalah membuat Perda pesantren," ujar Kang Emil dalam pernyataan persnya, Minggu(10/12/2017) malam.

Kenapa dirinya harus melakukan itu, Kang Emil menjelaskan, selama ini perhatian terhadap pesantren belum terlalu baik.

Berbeda dengan sekolah umum yang rutin mendapatkan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dari pemerintah pusat maupun propinsi.

Dengan adanya Perda Pesantren, maka anggaran untuk pesantren bisa dialokasikan.

Emil ingin para kiai dan ustaz bisa lebih fokus mengurus kurikulum dan operasional pesantren.

Sementara untuk pengembangan ekonomi pesantren, pemerintah dan pihak lain akan membantu.

Misalnya dengan konsep satu pesantren satu produk.

"Nanti tim ekonomi saya datang ke pesantren, melihat potensi apa yang bisa dijadikan peluang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan pesantren, agar para kiai fokus para kurikulum" kata dia.

Emil mencontohkan Pesantren Nurul Iman, Bogor, yang memiliki pabrik roti dan sabun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved