Warga Coba Selamatkan Hartanya Saat banjir, Ibu Ini Mencari Buku Pelajaran Anaknya
Lumpur dan genangan air masih terlihat sepanjang jalan menuju pemgungsian korban banjir di Kecamatan Pekalongan Utara, Sabtu (2/12/2017).
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Lumpur dan genangan air masih terlihat sepanjang jalan menuju pemgungsian korban banjir di Kecamatan Pekalongan Utara, Sabtu (2/12/2017).
Satu diantara lima tempat pengungsian yaitu Kantor kecamatan Pekalongan Utara. Ratusan pengungsi menunggu surutnya air yang menggenangi rumah mereka.
Tak hanya lansia, dan ibu-ibu yang membawa balita yang menjadi korban ganasnya air akibat gelombang air laut tinggi dan hujan yang mengguyur Kota Pekalongan Jumat (30/12/2017) lalu. Mereka ingin cepat pulang ke rumahnya.
Baca: Sosok Ini Menjadi Penerus Kejayaan Samuel Etoo di Eropa
Lilis (55) warga Desa Pantai Sari mengungkapkan banjir masuk ke permukiman saat dini hari.
"Warga sedang tidur, tiba-tiba ada petugas dari Satpol PP yang membangunkan kami, mereka menyuruh kami untuk segera mengungsi," imbuhnya.
Tujuh kelurahan yang terendam banjir, masih ada 1.640 orang yang mengungsi.
Adapun lima titik yaitu Aula kelurahan dengan jumlah pengungsi 250 orang, Rusunawa di Kelurahan Krapyak 450 orang, Masjid Al Huda 200 orang, Pos pengungsian di Kelurahan Slamaran 30 orang dan di Kantor Kecamatan Pekalongan Utara 710 orang pengungsi.
Dikatakan Lilik Murdianto Sekcam Pekalongan Utara, enam kelurahan masih terendam dan satu kelurahan sudah surut.
Baca: Kai Attar Sugiono Jadi Kado Terindah Titi Kamal
Sebagian warga berupaya menyelamatkan perabot rumah tangganya. Bahkan ibu-ibu pun memilih dan memilah buku-buku sekolah anaknya, yang masih bisa dipakai.
Simak video di atas.(tribunjateng/budi susanto)
