Jelang Libur Natal Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Siap Beroperasi
Ruas tol Surabaya-Mojokerto siap dioperosikan menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2018.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ruas tol Surabaya-Mojokerto siap dioperosikan menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2018. Sehingga tak perlu khawatir macet seperti libur akhir pekan lalu.
Direktur Teknis PT Jasa Marga Surabaya Mojokerto, Ari Wibowo mengungkapkan, ruas jalan sepanjang 36,27 km penghubung dua kota itu tinggal menunggu peresmian saja.
Tol yang paling dinantikan ini siap dilalui.
"Secepatnya, kemungkinan peresmian tidak sampai libur Natal. Kami berharap demikian agar kemacetan saat liburan bisa terkurangi," kata Ari, Senin (4/12/2017).
Tol Surabaya-Mojokerto saat ini masih menyisakan tiga seksi di ruas tol Sepanjang-Krian. Namun saat ini sudah siap beroperasi penuh.
Baca: Tetangga Tak Tahu Siapa Penyewa Rumah yang Diduga Pabrik Pembuatan Pil PCC
Ketiga seksi itu meliputi Seksi IB Sepanjang-WRR (4,3 km), Seksi II WRR-Driyorejo (5,1 km), dan Seksi III Driyorejo-Krian (6,1 km).
Dengan tuntasnya seksi ini artinya tinggal menunggu perintis pengoperasian penuh.
Ari menuturkan, tiga ruas jalan tol itu siap dioperasikan setelah dikeluarkan surat keputusan laik jalan dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
Jalan bebas hambatan ini dinyatakan laik operasi dan dapat dioperasikan sebagai jalan tol.
Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IA sepanjang 2,3 Km (Waru-Sepanjang, lebih dulu diresmikan Agustus 2011).
Baca: Apa yang Akan Terjadi saat Kaisar Jepang Akihito Turun Takhta 30 April 2019?
Kemudian Seksi IV sepanjang 18,47 Km (Krian-Mojokerto, diresmikan Maret 2016).
Jalan tol yang membentang dari Kota Surabaya hingga Mojokerto ini dikelola PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (PT JSM) yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Nilai investasi jalan tol yang melewati 4 wilayah kota/kabupaten ini sebesar Rp 4,9 triliun dengan kepemilikan mayoritas saham sebesar 55 persen oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk., 25 persen oleh PT Moeladi, dan 20 persen oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.