Sempat Lari Hindari Longsor, Bilal Tidak Berhasil Selamatkan Istri dan Anak Lelakinya
Longsor yang terjadi di tempat tinggalnya, menyebabkan dia kehilangan kedua mertua, istri dan putranya
Laporan Wartawan Surya Rahadian Bagus
TRIBUNNEWS.COM, PACITAN - Duka mendalam masih dirasakan Bilal (41). Warga RT 03 /RW 06 Dusun Duren, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, Pacitan.
Longsor yang terjadi di tempat tinggalnya, menyebabkan dia kehilangan kedua mertua, istri dan putranya.
Bilal adalah salah satu korban yang rumahnya hancur tertimbun material longsor saat terjadi longsor, Selasa (28/11/2017) dini hari.
Saat itu, mertuanya sedang tidur, sedangkan anak dan istrinya tertimbun longsoran saat berusaha keluar dari rumah.
Saat ini, Bilal mengungsi di rumah saudaranya, Muslih (45) di RT 02 / RW 06 Dusun Duren, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, Pacitan.
Saat ditemui, Jumat (1/12/2016) Bilal tidak dapat berbicara karena tenggorokannya sakit.
Baca: Bencana Pacitan, Mensos Khofifah Beri Bantuan Hingga Rp 1 M
Tatapan matanya masih kosong, seolah masih terbayang di pikirannya kejadian yang sangat mengerikan pada malam itu.
Ketika ditanya mengenai kondisi kesehatannya, Bilal hanya dapat menggerakan bibirnya namun tidak terdengar suara.
Tangannya, kemudian memegang tenggorokannya seolah ingin menunjukan bahwa tenggorokannya masih sakit.
Tetangga Bilal, Muntiah (37) mengatakan Bilal saat ini belum bisa berbicara secara normal pascalongsor yang menewaskan empat anggota keluarganya.
Bilal juga masih mengalami trauma.
"Tenggorokannya sakit, karena terus-terusan menangis," kata Muntinah, saat ditemui, di rumah Muslih Jumat (1/12/2017) siang.