Minggu, 5 Oktober 2025

Ngeri! Lihat Video Detik-detik Jembatan Gantung di Jogja Ini Luluh Kantak akibat Hujan Deras

Hujan yang terus menerus mengguyur DI Yogyakarta dan sekitarnya dalam tiga hari terakhir telah membuat sejumlah sungai meluap.

Editor: Sugiyarto
tribun jogja
Selasa, 28 November 2017 15:47 VIDEO - Menegangkan! Detik-detik Sebuah Jembatan Gantung Runtuh akibat Hujan Deras Detik-detik Jembatan Runtuh 

Kondisi Jembatan Nambangan yang menghubungkan Desa Seloharjo dengan Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Bantul, kini sudah sangat memprihatinkan.

Pondasinya bergeser akibat luapan Sungai Opak.

Meskipun sangat membahayakan dan sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan, namun warga masih tetap nekat melintasi jembatan tersebut.

Bahkan setiap hari tidak hanya warga Seloharjo maupun Srihardono saja yang menggunakan jembatan tersebut.

Warga luar daerah seperti dari Gunungkidul juga masih menggunakan jembatan itu untuk melintasi Sungai Opak.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY mencatat saat ini rata rata hujan di DIY sudah masuk kategori lebat.

Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono menginformasikan rata rata hujan sudah diatas 100 mm per hari.

Djoko mengatakan dengan angka tersebut, saat ini apa yang terjadi di DIY sudah termasuk ekstrem.

"(100 mm)Itu harian. Saat ini untuk harian memang tergolong ekstrem," katanya kepada Tribunjogja.com, Selasa (28/11/2017).

Lantas apakah saat ini sudah memasuki puncak musim hujan?

Djoko mengatakan apa yang terjadi saat ini adalah dampak cuaca harian akibat adanya badai Cempaka di perairan selatan Yogyakarta.

Sementara untuk puncak musim hujan orientasinya bukan harian namun bulanan.

"Secara normalnya CH (curah hujan) bulanan tertinggi terjadi pada bulan Januari. CH hujan dipuncaknya bisa mencapai 400 hingga 600 mm per bulan," katanya.

BMKG Yogyakarta telah mengeluarkan peringatan dini cuaca yang berlaku mulai 28 November 2017 hingga 30 November 2017.

Badai Cempaka yang ada di perairan Selatan Jawa, bergerak ke arah timur dan mengakibatkan belokan angin dan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di atas DIY.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved