Selasa, 7 Oktober 2025

2 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Lombok Timur

Banjir juga menyebabkan 643 KK atau lebih dari 2.280 jiwa terdampak langsung dari banjir bandang.

Editor: Johnson Simanjuntak
Ist
Banjir bandang 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir bandang menerjang 15 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Sabtu (18/11/2017) pukul 17.30 WITA.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, banjir bandang menyebabkan 2 orang meninggal dunia.

Selain itu 367 rumah rusak yang meliputi 125 rumah rusak berat, 223 rumah rusak sedang, 19 rumah rusak ringan, 14 jembatan rusak, dan 1 masjid rusak.

Banjir juga menyebabkan 643 KK atau lebih dari 2.280 jiwa terdampak langsung dari banjir bandang.

"Dua korban meninggal dunia adalah Wasila Cantika (9) akibat tertimpa bangunan roboh dan Rozi Gozali (16) akibat hanyut terbawa banjir."

"Kedua korban meninggal telah ditemukan oleh petugas SAR," ujar Sutopo dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (20/11/2017).

Banjir melanda 4 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur meliputi Kecamatan Keruak, Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Sakra dan Kecamatan Sakra Barat.

Baca: Kapolri Minta Pendulang Emas Liar Tidak Kembali Lagi ke Papua

Daerah yang paling parah mengalami banjir adalah Kecamatan Seruak yang meliputi 10 desa yaitu Desa Setungkeplingsar, Selebung Ketangge, Ketapang Raya, Ketangge Jeraeng, Batu Putik, Sepit, Senyiur, Mendana Raya, Batu Rampes, dan Bintang Oros.

Dampak banjir bandang di Desa Sepit Kecamatan Seruak mengakibatkan 15 rumah rusak berat, 65 rumah rusak sedang, 15 rumah rusak ringan, dan 4 jembatan rusak.

Sedangkan di Desa Senyiur, banjir bandang merusak 47 rumah rusak berat, 25 rumah rusak sedang, dan 2 jembatan rusak.

Area yang terdampak banjir bandang cukup luas dan menyebar. Luapan air dan lumpur menggenangi akses jalan.

Sebagian banjir bandang sudah surut. Hujan masih sering turun di lokasi banjir.

Warga di Desa Selebung mengungsi ke rumah tetangga yang berlantai 2 dan aman dari banjir. Warga Desa.

Ketapang Raya yang rumahnya terendam telah dievakuasi ke Gedung Serba Guna Kantor Camat Keruak. Akses jalan dari Desa Sepit menuju Desa Lekor Kabupaten Lombok Tengah ditutup sementara akibat air menggenangi jalan raya sedangkan jalan dari Desa Sepit ke Desa Batu Putik juga ditutup akibat jembatan yang terkikis.

Sementara kondisi jembatan dan jalan di Desa Senange belum bisa dilewati karena masih terendam air dan terhalang tumpukan batang bambu berikut akar-akarnya, aspal jalan terkelupas dan sisi jalan ambrol.

Kondisi listrik padam dan jalan belum bisa dilalui sehingga menyulitkan untuk melakukan pendataan secara maksimal.

BPBD Lombok Timur bersama Polres Lotim, Brimob Sub Den B, Kodim 1615, Satpol PP, SAR dan relawan melakukan evakuasi terhadap masyarakat maupun barang-barang milik warga ke tempat yang lebih aman.

Bantuan didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak banjir. Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur telah berada di lokasi banjir memimpin penanganan darurat.

Posko tanggap darurat berada di Kantor Camat Keruak.

Bupati Lotim menunjuk Kepala BPBD sebagai komandan tanggap darurat.

Masa tanggap darurat ditetapkan selama 7 hari yaitu dari Sabtu (18/11/2017) hingga Jumat (24/11/2017).

Kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini adalah permakanan, air bersih, selimut,tenda dan terpal.

Sementara itu banjir juga terjadi di puluhan desa di Kecamatan Janapria dan Kecamatan Praya Timur di Kabupaten Lombok Tengah NTB pada Sabtu (18/11/2017) pukul 20.30 WIB.

Hujan lebat yang berlangsung sejak Sabtu sore menyebabkan bendungan Melat di Desa Janapria, bendungan Seputaran, embung Jongkok di Desa Bekele, Kali Kerepas Desa Bekele meluap bersamaan sehingga merendam permukiman dan persawahan. Sebanyak 1.141 KK terdampak langsung banjir di Kecamatan Praya Timur.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved