AXA Mandiri Perluas Program Melek Asuransi di Surakarta
Kegiatan ini merupakan program berkesinambungan yang dilakukan oleh AXA Mandiri sebagai bentuk apresiasi terhadap peran
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab terhadap peningkatan literasi keuangan di masyarakat, PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), menyelenggarakan literasi keuangan kepada para guru mata pelajaran ekonomi se-Surakarta, bertempat di SMU Negeri 4 Surakarta, Jawa Tengah.
Kegiatan ini merupakan program berkesinambungan yang dilakukan oleh AXA Mandiri sebagai bentuk apresiasi terhadap peran dan perjuangan para guru yang menjadi kunci kemajuan bangsa ini pun turut dilengkapi dengan penyerahan asuransi kesehatan kepada beberapa orang guru.
“Dalam momentum peringatan hari Pahlawan pada 10 November 2017, AXA Mandiri ingin menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan perjuangan para guru yang tidak pernah menyerah untuk mendidik dan membentuk karakter anak-anak bangsa ini. Melalui kegiatan literasi keuangan ini AXA Mandiri juga ingin berperan lebih besar dalam menyebarluaskan manfaat mengelola keuangan dengan baik, termasuk memiliki asuransi guna memiliki masa depan yang lebih baik,” jelas Director of Operations AXA Mandiri, Ni Nyoman Trisnasari di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (16/11).
Ni Nyoman menjelaskan lebih lanjut bahwa para guru merupakan aset strategis karena perannya sebagai pendidik, sehingga edukasi kepada para guru mata pelajaran ekonomi dinilai sebagai langkah yang tepat dalam upaya mempercepat pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan yang saat ini masih rendah. Karena itu setelah kegiatan ini para guru diharapkan dapat menyebarluaskan materi edukasi asuransi kepada para peserta didiknya, sehingga sedari muda, mereka dapat memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan yang mumpuni.
“AXA Mandiri terus melakukan inisiatif agar masyarakat semakin melek asuransi, sehingga mereka bisa mengambil keputusan yang lebih baik dalam kehidupannya. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berasuransi adalah indikasi bahwa pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan semakin membaik,” tambahnya.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2016, tingkat literasi utilitas asuransi di Indonesia baru menyentuh angka 11,81%. Artinya, dari 100 penduduk Indonesia, baru 11 orang yang memiliki polis asuransi.
Sebagai salah satu pusat perdagangan di Jawa Tengah, Surakarta memiliki potensi perekonomian yang sangat tinggi. Dengan jumlah populasi mencapai sekitar 562.269 jiwa, Bank Indonesia Surakarta memperkirakan ekonomi Surakarta pada 2017 akan tumbuh 5,3% - 5,9%. Sementara pada 2016 ekonomi Surakarta tumbuh 5,39%, lebih tinggi daripada nasional sebesar 5,02%.
Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut juga diikuti tingkat risiko kesehatan masyarakat di kota Surakarta yang memiliki tren meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) Surakarta mencatat pada tahun 2017 ini laju inflasi di sektor kesehatan merupakan yang tertinggi, yaitu 7,26%. Sementara inflasi per Oktober 2017 secara year to date 2,75%.
“Tingkat inflasi tersebut mencerminkan biaya kesehatan di Surakarta cenderung meningkat. Dengan memiliki literasi keuangan yang baik terutama asuransi, kita harapkan masyarakat Surakarta dapat mengelola risiko kesehatannya, sehingga kondisi ekonomi mereka tetap baik dan tidak terganggu,” ujar Ni Nyoman.
Sebagai bagian dari program literasi keuangan, khususnya asuransi, hari ini AXA Mandiri juga memberikan secara simbolis buku “Mengenal OJK dan Industri Jasa Keuangan” kepada kepala sekolah SMA 4 dan juga Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ekonomi (MGMPE). Selain itu, AXA Mandiri juga memberikan produk Mandiri Jaminan Kesehatan kepada sejumlah guru terpilih, yakni perlindungan kesehatan bebas premi selama 1 tahun. Pemberian produk asuransi kesehatan diharapkan dapat membantu bapak/ibu guru penerima manfaat dalam menghadapai risiko kesehatan di tengah semakin mahalnya biaya pengobatan.
Membahas lebih lanjut mengenai kegiatan hari ini, “AXA Mandiri bersama Otoritas Jasa Keuangan dan pelaku industri asuransi lain akan terus memperluas cakupan literasi keuangan, termasuk asuransi ini. Kami percaya Indonesia akan semakin sehat jika risiko kehidupan masyarakatnya semakin berkurang,” kata Ni Nyoman.
Pada kesempatan yang sama Ketua Musyawarah Guru Pelajaran Ekonomi se-Surakarta, Surip menyampaikan apresiasinya kepada AXA Mandiri dan OJK yang memilih Surakarta sebagai tempat menyampaikan literasi asuransi dan diterimanya buku “Mengenal OJK dan Industri Jasa Keuangan”.
“Kami juga berterima kasih atas diserahkannya Polis Asuransi Mandiri Jaminan Kesehatan kepada para guru mata pelajaran ekonomi di Surakarta. Semoga apa yang diterima ini bermanfaat bagi para guru di Surakarta dan pada akhirnya dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat,” kata Surip.