Jumat, 3 Oktober 2025

Tanggap Bencana Pergerakan Tanah di Kecamatan Cisitu Dinilai Paling Sulit

Aang Arizal menceritakan, pergerakan tanah di Cisitu merupakan tanggap bencana yang memakan waktu paling lama.

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jabar/Seli Andina
TRIBUN JABAR/Seli Andina Miranti Anggota Tagana sedang bertugas di lokasi banjir Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jumat (10/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNNEWS.COM,  SUMEDANG - Sejak hari pertama jalur Sumedang-Subang via Rancakalong terputus banjir, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sumedang telah bersiaga di titik bencana.

Mereka melakukan tanggap bencana, mulai dari berjaga di lokasi banjir, yang terletak di Desa Sukasirna, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, hingga menyeberangkan warga yang perlu beraktivitas di seberang banjir.

Banjir Rancakalong bukanlah bencana tersulit yang dihadapi Tagana Kabupaten Sumedang.

Hal tersebut diungkapkan Aang Arizal (35), anggota Tagana Kabupaten Sumedang, ketika ditemui Tribun Jabar di lokasi banjir Rancakalong, Jumat (10/11/2017).

Baca: Banjir Meluas, Warga Mulai Mengungsi

"Yang paling sulit itu saat tanggap bencana pergerakan tanah di kecamatan Cisitu," ujar Aang Arizal.

Aang Arizal menceritakan, pergerakan tanah di Cisitu merupakan tanggap bencana yang memakan waktu paling lama.

Pergetakan tanah di kecamatan Cisitu,  merupakan akibat dari sesar Beribis yang merupakan bagian dari sesar Lembang.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved