Senin, 6 Oktober 2025

Gali Tanah untuk Fondasi Museum Warga Malah Temukan Fosil Kepala Banteng Purba

Fosil fauna purba kembali ditemukan di area situs penemuan fosil lengkap gajah purba (Elephas sp) di Dusun Kuwojo, Desa Banjarejo, Gabus, Grobogan.

Editor: Dewi Agustina
Dokumentasi Kades Banjarejo
Fosil fauna purba kembali ditemukan di area situs penemuan fosil lengkap gajah purba (Elephas sp) di Dusun Kuwojo, Desa Banjarejo, Gabus, Grobogan, Jateng 

TRIBUNNEWS.COM, BANJAREJO - Fosil fauna purba kembali ditemukan di area situs penemuan fosil lengkap gajah purba (Elephas sp) di Dusun Kuwojo, Desa Banjarejo, Gabus, Grobogan, Jateng.

Fosil bagian kepala banteng purba (Bibos Palaesondaecus) ditemukan warga saat menggali tanah untuk fondasi calon museum lapangan situs gajah purba Banjarejo, Sabtu (4/11/2017).

Fragmen bagian tengkorak dan tanduk banteng purba itu masih cukup utuh, namun diselimuti tanah yang sudah membatu.

Fosil itu kini diamankan di Rumah Fosil yang dikelola Kades Banjarejo, Ahmad Taufik.

Baca: Empat Sekawan Terseret Air Bah, Dua Selamat, Seorang Meninggal, Satu Lagi Hilang

Temuan terbaru di Banjarejo ini kian mengukuhkan indikasi wilayah itu pernah menjadi hunian makhluk purba, sezaman dengan kehidupan di Sangiran.

Selain fauna dan flora, ditemukan indikasi keberadaan manusia purba di Banjarejo.

Petunjuknya, warga dan peneliti dari BPSMP Sangiran pernah menemukan bola-bola batu, serupa dengan temuan di Sangiran dan beberapa situs purba di berbagai negara.

Bola batu itu diyakini menjadi salah satu alat atau perkakas manusia purba.

Baik untuk berburu maupun memecahkan benda-benda, termasuk benda yang dikonsumsi seperti cangkang kerang dan tulang.

Baca: BNN Gagalkan Penyelundupan 212 Kg Sabu, 18.500 Butir Pil Ekstasi dan Happy Five di Aceh

Informasi temuan fosil tengkorak dan tanduk banteng purba ini disampaikan Kades Banjarejo, Ahmad Taufik, kepada Tribun Jogja, Senin (6/11/2017).

Menurut Ahmad Taufik, saat menggali tanah pada sisi timur laut area yang akan dijadikan museum lapangan, cangkul yang dipakai salah satu pekerja mengenai benda keras.

Setelah diperiksa, benda keras itu identik dengan potongan fosil purbakala.

"Kedalamannya sekitar satu meter dari permukaan tanah. Ini melengkapi temuan sebelumnya, dan kita makin yakin Banjarejo adalah hunian purba yang sangat penting," kata Ahmad Taufik.

Setelah diangkat dan disusun atas inisiatif warga, fosil tengkorak dan tanduk banteng itu antar ujung tanduk ukurannya sekitar satu meter.

Tinggi bagian mulut hingga kepala sekitar 45 cm.

Pada Ramadan 2017, seorang pemilik ladang di Dusun Kuwojo tak sengaja menemukan fosil purba saat menggali sumur.

Setelah digali lebih dalam dan area diperluas, fosil itu bagian dari organ lengkap gajah purba.

Kedua gadingnya masih cukup utuh, berikut tulang-tulang kaki, punggung hingga ekor, dan sebagian rusuk.

Tengkorak dan geraham gajah purba itu belum ditemukan hingga penyelamatan oleh BPSM Sangiran berakhir pada Agustus lalu.

Menyusul temuan mengejutkan ini Kades Banjarejo dengan dukungan penuh BPSMP Sangiran, Bupati Grobogan hingga Gubernur Jateng membangun museum lapangan di lokasi penemuan fosil gajah purba itu.

Pembangunan museum lapangan berbentuk terbuka itu tengah berlangsung di tengah ladang Dusun Kuwojo, Banjarejo.

Lokasi di perbukitan itu diketahui sangat kaya temuan fosil fauna purba dalam beberapa tahun terakhir.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved