Rabu, 1 Oktober 2025

Erupsi Gunung Agung

Ratusan Monyet Menampakkan Diri Saat Ritual Ngaturan Pekelem di Puncak Gunung Agung

Ratusan monyet juga terlihat mengikuti krama yang hendak ngaturan pekelem ke puncak Gunung Agung.

Editor: Hendra Gunawan
Istimewa
Suasana sekitar Puncak Gunung Agung dan Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kamis (2/11) kemarin. Krama yang naik ke puncak gunung nampak mengelar upacara sekitar Pura Pasar Agung, pasca ngaturan pekelem. 

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA- Koordinator upacara ngaturan pekelem, I Wayan Bawa mengatakan, kondisi di Puncak Gunung Agung sudah alami perubahan.

Dibagian utara kawah terlihat sekitar 15 lubang yang keluarkan asap solfatara.

Dibagian tengah ada 2 titik.

Baca: Surga Dunia di Lantai 7 Alexis yang Disebut Ahok Tinggal Kenangan

Ratusan monyet juga terlihat mengikuti krama yang hendak ngaturan pekelem ke puncak Gunung Agung.

Volume asap yang keluar dari lubang relatif banyak, dan berbau belerang.

Asap yang keluar membumbung tinggi hingga ketinggian ratusan meter.

Sekitar kawah hanya terdengar bunyi angin yang menyerupai desiran ombak.

Tak terasa gempa di puncak gunung.

Seperti diberitakan, ratusan umat Hindu dari berbagai daerah di Bali mekemit di Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Rabu (1/11/2017) sekitar pukul 22.00 wita.

Mereka datang untuk mengelar upacara ngaturan pekelem di Puncak Gunung Agung.

Koordinator upacara, I Wayan Bawa mengaku, kegiatan ngaturan pekelem mulai digelar sekitar pukul 01.00 wita, Kamis (2/11/2017).

Sekitar 253 orang ikut serta mendaki gunung ketinggian 3.142 MDPL, dan membawa sesajen seperti kerbau, kambing, monyet, dan ayam.

Mereka tak gentar walaupun status Gunung Agung masih berada di level III (siaga).

Semua krama menyatakan berani demi ngaturan ngayah kepada yang berstana di puncak gunung tertinggi di Bali itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved