Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Penuh Semangat Mbah Jumiyo, Kakek Berumur 90 Tahun Penjual Es Jadul Keliling

Meski sudah berusia 90 tahun, Jumiyo masih tampak bersemangat mengayuh sepeda tuanya yang sudah tampak berkarat dibeberapa bagian

Editor: Sugiyarto
TRIBUNJOGJA | Hanif Suryo
Mbah Jumiyo warga Tegal Urung, Gilangharjo, Pandak Bantul, Rabu (1/11/2017) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hanif Suryo

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL- Meski sudah berusia 90 tahun, Jumiyo masih tampak bersemangat mengayuh sepeda tuanya yang sudah tampak berkarat dibeberapa bagian untuk menjajakan es buatannya.

Di bagian belakang sepedanya, terdapat sebuah keranjang kotak berwarna biru bertuliskan 'ES JADUL'.

Setiap harinya, Jumiyo menempuh 20-an kilometer untuk berjualan di sekitar Alun-alun Kidul (Alkid) Yogyakarta.

Berangkat dari rumahnya di Tegal Urung, Gilangharjo, Pandak Bantul, Jumiyo sehabis Asar baru berangkat menuju Alkid untuk menjual es jadul buatannya.

"Saya berjualan es sejak tahun 70an," ujar Jumiyo sembari tersenyum saat menyempatkan berbincang dengan tribunjogja.com, Rabu (1/11/2017).

Jumiyo saat itu tengah melintas di Jalan Bantul, tepatnya di sebelah utara gapura menuju ke sentra gerabah Kasongan.

Dibagian belakang ada enam termos untuk membawa es jadul, satu termosnya berisi 30 es yang ia buat sendiri.

Es jadul ini terdiri dalam beraneka ragam rasa. Es ini ditusuk menggunakan sebuah stik dan dibalut menggunakan plastik transparan.

"Ini ada beberapa macam rasa, ada yang harga Rp 2000 ada yang Rp 2500," tambah Jumiyo sembari membuka termos yang tutupnya berlapiskan plastik berwarna hitam.

Jumiyo menceritakan setiap sehabis subuh ia membuat es jadul, mulai dari menyiapkan bahan, mencetak, hingga memasukkan ke dalam kulkas.

"Bahannya air, gula pasir, pati kanji, kelapa, dan beragam perasa makanan," ujar Jumiyo menjelaskan secara detail.

Jumiyo mengaku bersyukur dari hasilnya menjual es dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun ketika musim hujan, dagangan esnya terkadang juga tak laku.

"Penghasilan ya Alhamdulillah di syukuri. Ya kalau pas musim hujan ya nggak laku, dimasukkan kulkas lagi. Es ini bisa awet sampai seminggu," ujar bapak tiga anak ini.

Jumiyo yang mengaku sudah tiga tahun ini dirinya selalu menjajakan es dikawasan Alkid, dan ia baru pulang ketika hari sudah malam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved