Pemeran Video Mesum Telah Mengaku, Tersebarnya Saat si Pria Sakit

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Penyelidikan terhadap kasus tersebarnya video mesum yang dilakukan oleh sejoli warga Samarinda menemui titik terang.

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap sekitar 10 saksi, termasuk dua pemeran video berdurasi 5 menit itu. Saat ini, kepolisian tengah memburu pelaku penyebaran video yang mempertontonkan adegan layaknya pasangan suami istri itu.

"Yang jelas, keduanya (RA dan NA) telah mengakui kalau di video itu adalah mereka, dan bukan mereka yang menyebarkan video tersebut," ucap Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono, Senin (30/10/2017).

Lanjut dia menjelaskan, sesuai dengan hasil pemeriksaan terhadap RA (pemeran pria), penyebab video tersebut tersebar, saat RA tengah sakit, yang diduga teman-temanya sendiri yang menyebarkan video itu.

"Yang bersangkutan inikan kuliah di Jogja, dan tesebarnya video itu saat dia sedang sakit, ada yang pegang handphonenya, lalu disebarkan sama teman-temanya sendiri di grup SMA nya," urainya.

Kepolisian sendiri telah mengamankan barang bukti berupa handphone milik RA, screenshot grup WhatsApp dan grup Line, serta video mesum berdurasi 5 menit.

Kepolisian pun yakin dalam waktu dekat, pihaknya sudah dapat menetapkan tersangka dari kasus yang cukup menyita perhatian masyarakat itu.

"Dalam waktu dekat ini kita temukan siapa tersangka kasus ini, yang menyebarkan video ini," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus video mesum mencuat setelah tersebarnya video itu disejumlah media sosial, yakni di grup WhatsApp dan grup Line.

Video berdurasi 5 menit tersebar dibarengi dengan sejumlah foto-foto pemeran wanita di video itu, yang diduga merupakan siswi SMA Negeri 1 Samarinda, namun belakangam beredar kabar jika pemeran dalam video itu merupakan alumni di salah satu SMA favorit di Samarinda itu.

Pihak sekolah pun mengaku tidak tahu menahu mengenai video tersebut, dan menyangkal wanita di video itu merupakan siswa sekolah tersebut.

"Saya tidak tahu sama sekali, kebetulan belum lihat juga videonya," ucap Muslimin, Humas SMA Negeri 1 Samarinda, Selasa (24/1/2017).

Lanjut dia menjelaskan, pihak sekolah tidak akan ikut campur maupun terlibat, ketika siswa tersebut sudah tidak aktif lagi sekolah, pihaknya akan bertindak jika siswa tersebut aktif sekolah, maupun masih berstatus pelajar di sekolah tersebut.

"Setahu saya tidak ada, kalau memang terbukti siswa di sini dan masih aktif, ada ketentuan dan langkah-langkah yang akan diambil sekolah. Apalagi yang sudah lulus tahun tahun lama kita tidak urusin lagi," tegasnya. (*)