Rabu, 1 Oktober 2025

Remaja Usia 17 Tahun Ini Langganan Mencuri di RSUD Bangil, Sasarannya Keluar Pasien

MF (17) asal Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan babak belur dihajar warga di RSUD Bangil, Rabu (25/10/2017).

Editor: Sugiyarto
surya/galih lintartika
Kondisi M Farid paska dihajar warga 

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - MF (17) asal Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan babak belur dihajar warga di RSUD Bangil, Rabu (25/10/2017).

Remaja ini tertangkap basah mencuri sepeda motor milik keluarga pasien yang ada di area parkir RSUD Bangil.

Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Tinton Yudha Riambodo mengatakan, dari hasil pemeriksaan Farid ternyata spesialis maling sepeda motor dan handphone (hp) di RSUD Bangil.

Berdasarkan pengakuannya, sudah lebih dari lima kali tersangka mencuri di RSUD Bangil ini.

"Bukan sekali atau dua kali. Sudah berulang kali. Hari ini dia apes, makanya kepergok satpam, dan menjadi bulan-bulanan warga yang kesal terhadap perbuatannya," katanya kepada Surya.

Dijelaskannya, aksi tersangka ini terungkap paska kunci T, alat yang biasa digunakannya untuk mencuri itu patah.

Patahan kunci T itu tertinggal di sepeda motor sasaran tersangka. Nah, korban melapor ke satpam RSUD Bangil.

"Kalau semisal kunci. T itu tidak patah, kemungkinan besar, tersangka bisa membawa lari sepeda motor korbannya, dan dua hp yang diambil dari kamar paviliun di RSUD," kata dia.

Dalam melakukan aksinya, kata Tinton, tersangka ini menyamar sebagai keluarga pasien yang sedang dirawat di RSUD Bangil.

Menurut Tinton, mereka ini merupakan komplotan maling yang cerdik.

Kenapa disebut sebagai komplotan,karena kata Tinton, setiap beraksi Farid tidak sendirian, melainkan bersama tiga temannya.

Tiga temannya saat ini, lanjut dia, masih dlaam pengejaran polisi.

Polisi sudah mengantongi identitas teman Farid ini.

"Mereka kalau beraksi itu berkelompok, minimal bersama dua teman. Yang jelas, kami masih mengembangkan perkara ini," terangnya.

Menurut Tinton, saat beraksi, mereka ini masuk ke RSUD Bangil pada dini hari sekira pukul 00.30.

Di jam itu, pengawasan parkiran baik keluar masuknya kendaraan memang sudah berkurang alias tidak seketat pada siang hari. Mereka memanfaatkan celah itu untuk melakukan aksinya.

"Mereka masuk pada 00.30, dan keluar saat adzan shubuh. Ada waktu kurang lebih 2 jam 30 menit untuk mereka memilih sepedaa motor mana yang dibawanya," ungkap Tinton.

Di sana, tambah Tinton, para tersangka mengacak-acak parkiran.

Mereka memilih sepeda motor sesukanya.

Minimal, saat beraksi, mereka mendapatkan satu sepeda motor.

Tak hanya itu, ada yang bertugas mencuri sepeda motor dan. Ada juga yang bertugas patroli di kamar pasien.

"Yang bertugas patroli di kamar pasien ini berfungsi untuk mencuri hp. Apapun hp disikat mereka. Setelah semuanya aman, mereka langsung bergegas meninggalkan lokasi ini," imbuhnya.

Ada fakta yang mengejutkan dalam pengakuan Farid. Dia dan komplotannya mencuri di RSUD Bangil setiap seminggu sekali. 

"Kami akan kembangkan kasus ini," tambah Mantan Kasatreskrim Polres Lumajang tersebut.

Terpisah, Farid mengaku, hasil curian ini dijual di temannya yang ada di daerah Sapulante.

Mayoritas sepeda curian hanya laku dijual di kisaran harga Rp 700.000 - Rp 3 juta. Nah, hasil dari penjualan motor curian itu digunakan untuk foya-foya, atau kebutuhan lainnya.

"Tergantung mau digunakan untuk apa. Yang jelas setelah motor itu laku, uang kami bagi rata," jelasnya.

Farid menerangkan, untuk hp, biasanya dijual dan ada yang digunakan sendiri. Untuk yang dijual, biasanya hp yang memiliki harga jual tinggi.

"Biasanya hp yang mahal, seperti samsung, oppo, dan sebagainya. Kalau yang dipake sendiri itu hp yang biasa saja," pungkas dia. 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved