Tukang Sangrai Kopi Asal Klaten Ini Sempat Tak Percaya Diundang Presiden Jokowi ke Jakarta
Entah bermimpi apa, Purnama Sidi, coffee roaster atau tukang sangrai kopi asal Klaten tiba-tiba diundang ke Istana Bogor untuk bertemu Presiden RI
TRIBUNNEWS.COM - Entah bermimpi apa, Purnama Sidi, coffee roaster atau tukang sangrai kopi asal Klaten tiba-tiba diundang ke Istana Bogor untuk bertemu Presiden RI, Joko Widodo, Minggu (1/10/2017) lalu.
Ia bahkan sempat tak percaya saat dihubungi staf kepresidenan yang menyampaikan undangan tersebut.
“Saya dihubungi baru hari Jumat (29/9), lewat telepon dan bilang dari staff kepresidenan. Saya kira orang iseng, ternyatga beneran diundang Presiden ke Istana Bogor."
"Sempat tidak percaya, apalagi undangannya sangat mendadak,” ungkapnya ditemui Tribun Jogja, Selasa (3/10/2017).
Dalam undangan itu disebutkan acara bertema “Ngobrolin Kopi Sambil Ngopi Sore Bareng Presiden”. Seperti tema yang diambil.
Kegiatan tersebut membahas permasalahan seputar kopi nusantara dan pengembangan industrinya bersama dengan pegiat kopi dari berbagai daerah, termasuk dirinya.
“Seperti diketahui, saat ini industri sedang naik daun. Dimana-mana banyak obrolan seputar kopi. Tapi saat bertemu Presiden, yang dibahas mulai dari pra-panen kopi sampai kedai kopi, dari hulu ke hilir,” paparnya antusias.
Kendati demikian, ia masih mengaku tidak percaya jika Minggu sore lalu sudah bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia untuk membahas perkembangan kopi. Hal ini lantaran ia merasa baru di industri kopi.
“Siapa yang tidak kaget, saya orang baru di bidang ini, padahal lebih banyak orang yang lebih dulu merintis usaha di bidang ini. Tentu sangat membanggakan,” katanya.
Pria kelahiran 1968 ini mengaku baru merintis usaha rumah sangrai yang diberi nama Nggone Mbahmu itu sekitar tiga bulan lalu, tepatnya sepekan menjelang Idul Fitri.
Sayang, meski dapat kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat secara langsung, ia gagal berbicara langsung kepada Jokowi lantaran turun hujan
“Pertemuan digelar teras, tapi karena hujan sehingga harus pindah lokasi di dalam istana. Padahal pas giliran saya,” ujarnya sembari tertawa mengingat kejadian itu.
Ketika di dalam ruangan, sesi acara sudah berganti sehingga ia hanya sempat memberikan kartu namanya kepada Presiden.
Kendati demikian, ia patut berbangga lantaran nama unik yang dipilih untuk usahanya sempat menyita perhatian Jokowi.
“Pak Presiden sempat kaget karena namanya aneh, tapi karena itulah justru saya berharap tetap diingat dan suatu saat beliau mampir kesini,” kata dia. (*)