Minggu, 5 Oktober 2025

Oknum Polisi Tembak Warga hingga Tewas, Diringkus saat Sembunyi di Rumah Ibunya

Ragiman (38) seketika terjatuh setelah timah panas dari pistol milik oknum polisi, Brigadir RE, menembus dadanya.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto
Kapolres Tegal Kota, AKBP Semmy Ronny Thabaa melayat Ragiman korban penembakan. Warga Jalan Blanak, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal itu pun meregang nyawa ditembak oknum polisi, Brigadir RE, Kamis 28 September 2017. TRIBUN JATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO 

TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Ragiman (38) seketika terjatuh setelah timah panas dari pistol milik oknum polisi, Brigadir RE, menembus dadanya.

Warga Jalan Blanak, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal itu pun meregang nyawa.

Selain menewaskan Warin--demikian Ragiman akrab disapa--peluru sang brigadir, yang berdinas di Polresta Surakarta itu, juga melukai korban lain.

Insiden penembakan itu terjadi di areal parkir Hotel Karlita, Kota Tegal, Kamis (28/9/2017) pukul 03.00 dini hari.

Kejadian berawal saat teman Brigadir RE, Anjar, dikeroyok sekelompok orang setelah keluar dari tempat hiburan di kompleks hotel tersebut.

Baca: Penembakan di Halaman Hotel Karlita Tegal, Seorang Tewas, Korban Lainnya Terluka

Ragiman merupakan salah satu dari pengeroyok Anjar.

"Benar ada penembakan. Sebelum ada insiden terjadi cekcok," kata Kliwon (50), seorang penjaga keamanan Hotel Karlita.

Menurutnya, pelaku segera melarikan diri setelah menembak korban.

Seorang warga tewas dalam insiden penembakan di halaman Hotel Karlita Kota Tegal, Kamis (28/9/2017) dini hari. TRIBUN JATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO
Seorang warga tewas dalam insiden penembakan di halaman Hotel Karlita Kota Tegal, Kamis (28/9/2017) dini hari. TRIBUN JATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO (Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto)

Pelaku langsung melarikan diri bersama seorang temannya menggunakan mobil berwarna gelap.

Hanya berselang empat jam setelah kejadian, polisi meringkus Brigadir RE, yang tengah bersembunyi di rumah ibunya, di Kelurahan Sumur Panggang, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.

Dari situ, polisi baru tahu secara detail bahwa penembakan dilakukan oleh oknum polisi.

Kapolres Tegal Kota, AKBP Semmy Ronny Thabaa menjelaskan, saat kejadian RE dan dua rekannya, Anjar dan Edi, baru saja keluar dari tempat hiburan di hotel itu.

"Setelah tempat hiburan tutup, mereka masing-masing pulang. Saat di areal parkir terjadi cekcok antara Anjar dengan sekelompok orang yang salah satunya menjadi korban," kata Semmy.

Rekan Anjar, Edi, kemudian melaporkan pengeroyokan itu ke pos satpam dan RE, yang sedang berada di dekat pos satpam.

"Mereka bertiga baru saja keluar dari tempat hiburan itu. Namun, RE sudah keluar dan menunggu terlebih dahulu di dekat pos satpam," kata Semmy.

Baca: Sempat Jatuh di Kamar Mandi, Tangan Setya Novanto Dipasangi Stiker Fall Risk

Mengetahui keributan itu, RE mendekat ke tempat kejadian untuk melerai temannya yang tengah dikeroyok sekitar 10 orang.

RE sempat melepaskan tembakan peringatan sekali ke udara, sembari berteriak bahwa ia adalah polisi dari Polda Jateng.

Teriakan dan tembakan peringatan itu tidak dihiraukan. Justru salah seorang pengeroyok, Ragiman, berusaha menyerang RE.

"Merasa terdesak, RE melepaskan tembakan kedua yang mengenai dada korban dari jarak dekat. Peluru tembakannya tembus ke punggung dan melukai lengan korban lainnya yang berada di belakang. Saat ini, korban terluka dirawat di rumah sakit," jelasnya.

Baca: Bupati Kukar Rita Widyasari Diduga Terima Suap Rp 6 Miliar

Informasi yang diterima Tribun Jateng, korban luka dalam insiden itu menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Tegal.

Namun, saat hendak dimintai keterangan, petugas keamanan rumah sakit tidak memperbolehkan awak media masuk.

"Harus ada izin dulu. Pihak keluarga tidak berkenan," kata petugas itu. (tribunjateng/cetak/mam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved