Sabtu, 4 Oktober 2025

Erupsi Gunung Agung

PVMBG Catat Aktivitas Vulkanik Gunung Agung Semakin Meningkat

Pergerakan magma ke permukaan juga makin meningkat yang mengindikasikan magma terus bergerak ke permukaan.

Tribun Bali/Putu Candra
Suantika melakukan pemantauan tubuh Gunung Agung menggunakan EDM. Dari hasil pantauan, terdeteksi tubuh Gunung Agung mengalami pembesar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Intensitas gempa vulkanik tektonik Gunung Agung, Bali semakin meningkat.

Pergerakan magma ke permukaan juga makin meningkat yang mengindikasikan magma terus bergerak ke permukaan.

Indikasi ini terlihat dari meningkatnya frekuensi gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal dan gempa tektonik lokal.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat total gempa vulkano tektonik pada Rabu (27/9/2017) terpantau 329 kali gempa vulkanik dangkal, 444 kali gempa vulkanik dalam, dan 56 kali gempa tektonik lokal.

Baca: HMI Pertanyakan Penghentian Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan Pimpinan KPK

"PVMBG melaporkan hingga Rabu siang (27/9/2017) pukul 00.00 - 18.00 WITA terpantau 329 kali gempa vulkanik dangkal, 444 kali gempa vulkanik dalam, dan 56 kali gempa tektonik lokal," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Tribunnews.com, Rabu (27/9/2017).

Gunung Agung saat ini memasuki fase kritis.

Meski sudah dinyatakan status Awas (level IV) sejak Jumat (22/9/2017), bukan jaminan akan pasti meletus.

Tergantung pada kekuatan dorongan magma.

Selain itu menurut Sutopo, secara visual asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 meter di atas kawah puncak.

Ia mencatat jumlah gempa ini lebih banyak daripada Selasa (26/9/2017) kemarin. Bahkan gempa dirasakan juga meningkat.

Baca: Abdul Latief Pinjam Uang USD 80 Ribu dari Sekjen KONI untuk Pencalonan Anggota BPK

Bukan itu saja pergerakan magma mendekati permukaan terus berlangsung.

Ia sampaikan peluang terjadinya letusan cukup besar. Namun tidak dapat dipastikan kapan akan meletus secara pasti.

Radius berbahaya tetap yaitu di radius 9 km dan tambahan 12 km di sektor utara-timur laut dan 12 km di sektor tenggara-selatan-baratdaya. Zona tersebut harus dikosongkan.

Sebelumnya diberitakan aktivitas kegempaan Gunung Agung, Selasa (26/9/2017) mengalami fluktuatif dan cenderung mengarah tren penurunan.

Meskipun mengarah ke tren penurunan, Kepala PVMBG, Kasbani mengatakan tren penurunan sewaktu waktu bisa berubah ke arah peningkatan.

"Data kegempaan untuk saat ini trennya menurun tapi kan ini bisa berubah. Tiba-tiba meningkat, seperti yang hari-hari kemarin," terangnya ditemui di Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Selasa (26/9/2017).

Dari data kegempaan PVMBG hari ini, tercatat, periode 00.00-06.00 telah terjadi gempa vulkanik dalam 86 kali, vulkanik dangkal 74 kali, dan gempa tektonik lokal terjadi sebanyak 5 kali, dengan sekali gempa terasa skala III MMI.

Dibandingkan sehari sebelumnya dengan periode yang sama, terjadi gempa vulkanik dalam 125 kali, vulkanik dangkal 102 kali.

Sedangkan gempa tektonik lokal terjadi sebanyak 14 kali, dan 2 kali gempa terasa dengan skala III MMI.

Sementara periode 06.00-12.00 telah terjadi gempa vulkanik dalam 72 kali, vulkanik dangkal 73 kali, dan gempa tektonik lokal terjadi sebanyak 7 kali, dengan dua kali gempa terasa skala III MMI.

Sehari sebelumnya dengan periode yang sama, terjadi gempa vulkanik dalam 143 kali, vulkanik dangkal 87 kali. Sedangkan gempa tektonik lokal terjadi sebanyak 24 kali, dan 5 kali gempa terasa dengan skala III MMI.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved