Balita Berusia 1,5 Tahun Tewas Kesetrum, Begini Ceritanya
Dari hasil pemeriksaan dokter, pada jari tangan sebelah kanan terdapat luka bakar akibat sengatan listrik
Laporan Wartawan Surya Rahadian Bagus
TRIBUNNNEWS.COM, PONOROGO - Azhaira Nafeeza AlfathuzahranI, yang masih berusia satu setengah tahun tewas tersengat listrik saat bermain di dekat lampu penerangan tempat mengubur ari-ari bayi, Jumat (23/9/2017) petang.
Saat ditemukan Maryam, neneknya, balita asal Dukuh Grenteng Desa Ngampel, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo ini menangis sambil kejang-kejang.
Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto saat dikonfirmasi menuturkan, sore itu korban sedang bermain di rumah tetangganya, Afif Arfiyah Yahya.
Tiba-tiba, korban kejang dan menangis di samping lampu yang menerangi tempat mengubur ari-ari bayi.
"Korban langsung ditarik nenek korban. Pada saat itu juga, korban dibawa ke RS Umum Harjono. setelah sampai di UGD diberi pertolongan ternyata korban dinyatakan sudah meninggal dunia," kata Sudarmanto, Sabtu (24/9/2017) pagi.
Baca: Nelayan Tewas Kesetrum saat Hendak Mengecas Baterai
Dari hasil pemeriksaan dokter, pada jari tangan sebelah kanan terdapat luka bakar akibat sengatan listrik.
Jenazah korban, selanjutnya dibawa pulang oleh keluarga untuk dimakamkan.
Pihak keluarga telah menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Rumah Terbakar
Masih di Ponorogo, kebakaran hebat menimpa rumah milik petani bernama Kateno (41) warga RT 03 RW 01, Dusun Kembang Desa, Desa Cepoko, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Jumat (22/9/2017) malam.
Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto saat dikonfirmasi menuturkan, malam itu pemilik rumah menyalakan lilin, karena listrik padam.
Baca: Politikus PKS: Sentuh KPK Saja Kesetrum
"Lilin itu diletakkan di atas meja dapur. Kemudian ditinggal pergi arisan RT," kata AKP Sudarmanto, Sabtu (23/9/2017) siang.
Pemilik rumah, lanjut Sudarmanto, kemudian pergi arisan RT di rumah tetangganya. Pada saat meninggalkan rumah, kondisi rumah sedang sepi.
Anaknya sedang berada di rumah neneknya yang tidak jauh dari rumah korban. Sedangkan istrinya bekerja di Surabaya.
Kemudian, seorang tetangga korban bernama Prawito (50) yang kebetulan melewati rumah korban melihat api membakar bagian dapur.
"Seketika itu saksi minta tolong ke tetangga sekitarnya, namun api saat itu tidak bisa dipadamkam dan cepat membakar seluruh rumahnya," katanya.
Saat korban kembali, rumahnya sudah ludes dilalap api.
Tak ada korban dalam kebakaran itu. Diperkirakan, korban mengalami kerugian materiil kurang lebih sekitar Rp 25 juta.