Padi Hasil Riset BATAN Ini Bakal Mengembalikan Kejayaan Rajalele Delanggu, Ini Keunggulannya
Selain memiliki masa panen yang singkat, varietas baru padi Rajalele yang dikembangkan Pemkab Klaten bersama BATAN juga memiliki kelebihan lain.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Selain memiliki masa panen yang singkat, varietas baru padi Rajalele yang dikembangkan Pemkab Klaten bersama BATAN juga memiliki kelebihan lain.
Yaitu ketinggian tanaman yang lebih rendah sehingga tidak mudah roboh jika terkena angin kencang.
Varietas baru ini memiliki ketinggian rata-rata 110-120 sentimeter, sedangkan varietas sebelumnya 150-155 sentimeter.
“Karena banyak kelemahan, sehingga petani enggan menanam. Sehingga pada penelitian lanjutan ini diutamakan varietas cepat panen, tanaman yang tidak terlalu tinggi, beras menthes, anakan banyak, dan bersih,” kata Sri Yuwana Haris Yulianta, Kasubid Evaluasi dan Litbang Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Klaten, Selasa (19/9/2017).
Tidak hanya itu, varietas baru yang dikembangkan memiliki rumpun dengan 18 hingga 24 anakan tiap rumpunnya.
Setiap anakan bisa muncul lebih dari 100 malai.
“Meski dikembangkan menjadi lebih cepat panen dan panen yang melimpah, cita rasa nasi dari beras Rajalele tetap pulen, enak, dan wangi seperti hasil olahan Rajalele regular. Sehingga diharapkan dapat mengembalikan kejayaa Rajalele seperti puluhan tahun lalu,” ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)