Senin, 29 September 2025

Bentrok Kelompok Warga di Maluku, Tiga Orang Terluka

Korban saat ini tengah dirawat intensif di dua rumah sakit berbeda di Langgur, Ibu Kota Maluku Tenggara.

Editor: Eko Sutriyanto
Kompas/Rahmat Rahman Patty
Dua warga desa di Maluku Tenggara terlibat bentrok di lokasi wisata Pasir Panjangdi wilayah tersebut, Minggu malam (10/9/2017). dalam insiden itu tiga orang dilaporkan terluka. 

TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Bentrok warga dua desa di Maluku Tenggara mengakibatkan tiga orang mengalami luka.

Bentrokan terjadi di kawasan wisata Pasir Panjang, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Minggu (10/9/2017) sekira pukul 18.30 WIT.

Para korban saat ini tengah dirawat intensif di dua rumah sakit berbeda di Langgur, Ibu Kota Maluku Tenggara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, bentrokan kedua warga itu pecah setelah sejumlah orang tidak dikenal membakar dan merusak sebuah kafe dan sejumlah tempat beristirahat.

Baca: Bentrok Dua Desa di Kerinci: Satu Warga Dibacok, Berakhir Denda Adat 1 Kerbau

Tempat tersebut milik warga Ngilngof yang ada di kawasan wisata itu.

Warga yang marah kemudian bereaksi dan terjadilah bentrokan.

Dalam bentrokan tersebut, kedua warga saling mempersenjatai diri dengan parang, tombak, dan juga busur panah.

Mereka terlibat bentrokan di perbatasan kedua desa yang berada di kawasan wisata Pasir Panjang.

Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Agus Riyanto kepada Kompas.com tidak membantah adanya insiden tersebut. Dia mengaku akibat insiden itu tiga warga mengalami luka-luka.

“Ada tiga warga yang terluka dalam insiden ini. Ketiganya yakni CDR alias Domi terluka akibat sabetan parang di bagian paha dan betis, EJ alias Edi terluka di bagian hidung dan LL alias Etek terluka di bagian tangan,” ungkapnya via pesan WatshApp, Senin (11/9/2017).

Baca: Dua Kelompok Pemuda Bentrok, Pedagang di Jalan Veteran Medan Sembunyi Ketakutan

Dia mengaku, bentrokan antarkedua warga desa ini dipicu masalah sengketa lahan yang ada di kawasan wisata tersebut.

Menurutnya, kafe dan rumah pohon serta tempat peristirahatan yang dibakar massa itu berdiri diatas lahan sengketa.

“Kafe yang dibangun warga dan kemudian dibakar itu berdiri di atas lahan sengketa. Sengketa lahan sudah berlangsung lama, namun belum ada penyelesaian dan belum diketahui pasti siapa pemilik lahan itu,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan