Senin, 6 Oktober 2025

Apes, Pengedar Sabu-sabu Ban Motornya Kempes Saat Melintas Dekat Polisi

Kebiasan Margiharjo (37) melakukan transaksi narkoba jenis sabu-sabu berakhir di tangan anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya.

Editor: Sugiyarto
Tribun Medan/Array A Argus
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kebiasan Margiharjo (37) melakukan transaksi narkoba jenis sabu-sabu berakhir di tangan anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya.

Pria warga asal Jl Pucang Arjo Kertajaya Surabaya ini diringkus ketika kendak mengantarkan sabu ke seorang pemesan.

Pelaku Margiharjo diringkus anggota Unit II Satresnarkoba Polrestabes, Sabtu (26/8/2017) pukul 23.00 WIB.

Dia tidak bisa berkutik saat ditangkap lantaran ban motor yang dinaiki bocor sebelum menyerahkan barang haram ke pemesannya di Jl Kertajaya Surabaya.

"Kami geledah dan menemukan tiga poket kecil berisi sabu. Rencananya, sabu itu dikirimnya kepada pembeli," kata Wakasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya, Kompol Anton Prasetyo, Senin (11/9/2017).

Dari penangkapan itu, pelaku Margiharjo dikeler ke kosnya di Jl Raya Nginden Semolo Surabaya. Di kamar kos itu, polisi menemukan sabu sebanyak tiga paket besar.

"Kami menyita sebanyak 27,64 gram dari tangan tersangka ini," ucap Anton.

Selain menyita sabu, polisi ikut menyita sebuah HP, kartu ATM, sekrop kecil, 2 lembar aluminium foil bungkus bekas sabu, selembar kertas bukti transfer, kalkulator, 4 sendok kecil, klip kosong, timbangan elektrik dan buku catatan transaksi.

"Hasil pemeriksaan, tersangka sudah terjun jadi pengedar narkoba ini setahun ini. Dia mengedarkan narkoba di bawah kendali RZ yang saat ini sedang kami buru," terang Anton.

Dalam menjalankan aksinya, lanjut Anton, tersangka Margiharjo mebdapat sabu dari RZ secara ranjau.

Sekali ambil, rata-rata 25 gram, kemudian diecer jadi paket kecil dan diedarkan lagi. Sasarannya adalah kepada sejumlah pengamen dan kadang dari pelanggan RZ.

"Saya biasanya mendapat upah Rp 50 ribu sekli kirim sabu," aku Margiharjo.

Margiharjo menuturkan, dirinya terjun jadi pengedar sabu lantaran ajaka RZ. Keduanya saling mengenal, karena saat itu keduanya sama-sama jadi pengamen.

"Saya pernah jadi pengamen, kemudian kerja di rental sound system. Tapi akhirnya berhenti dan jualan ini (narkoba). Bisa untuk biaya hidup," tutup Margiharjo. 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved