Kasus First Travel
Kantor First Travel Sidoarjo Masih Buka Tapi Hanya Layani Keluhan Jemaah
"Jumlah total jemaah yang terdaftar 4.148," kata Rudy saat dihubungi via telepon, Senin (28/8/2017).
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - First Travel Sidoarjo tak hanya melayani jemaah umrah asal Kota Delta.
Pesertanya dari berbagai kota di Jatim, jumlahnya mencapai lebih dari 4.000 orang.
Kepala Cabang First Travel Sidoarjo, Rudy Hermanadi, mengatakan pihaknya menerima pendaftaran calon jemaah umrah dari kota lain seperti, Surabaya, Lamongan, Pasuruan, Madiun, Situbondo, Jember, bahkan Banyuwangi.
"Jumlah total jemaah yang terdaftar 4.148," kata Rudy saat dihubungi via telepon, Senin (28/8/2017).
Saat dihubungi, Rudy sedang berada di Jakarta. Rudy menuturkan tengah mengurus administrasi sekaligus aset-aset Firs Travel Sidoarjo.
Baca: Saracen Jika Dibiarkan Dapat Mengarah Kepada Genosida
Rudy menyatakan dari 4.000-an jemaah itu, pihaknya telah memberangkatkan 1.646 orang untuk umrah.
Kendati demikian, yang mengatur pemberangkatan tersebut bukan melalui kewenangannya melainkan sudah ditentukan First Travel pusat Jakarta.
"Kantor cabang kami hanya melayani administrasi dokumen pendataan dan pemberangkatan jemaah. Bahkan urusan biaya yang dibayarkan jemaah, itu jemaah sendiri yang langsung mentransfer ke rekening First Travel pusat," sambungnya.
Rudy mengungkapkan kantor cabang First Travel Sidoarjo di Ruko Pondok Mutiara Blok K-2B sudah tak lagi beroperasi sejak 5 Agustus 2017.
Baca: KSAL Pimpin Penyambutan KRI Nagapasa-403, Begini Spesifikasinya
Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan selaku pemilik First Travel sendiri yang memerintahkan penutupan itu.
Rudy pun menutup banner dan papan nama First Travel di kantornya dengan kain hitam.
Meski tak lagi beroperasi, kantor First Travel Sidoarjo tetap buka namun hanya sebatas melayani keluhan-keluhan jemaah.
Namun begitu, upaya jemaah yang menuntut refund atau uang kembali tampaknya akan terhambat.