Jumat, 3 Oktober 2025

Herly Korban Tewas Kecelakaan di Kebumen Ternyata Tulang Punggung Keluarganya

Herly Wibowo (24), salah satu korban meninggal kecelakaan adu kambing di Jalan Raya Kebumen-Banyumas merupakan tulang punggung keluarga.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jateng/Rizal Almanaf
Warga RT 8 RW 2 Desa Kendaldoyong, Wonosalam Demak ikut berkabung ke rumah korban laka maut Kebumen, Herly Wibowo, Senin (28/8/2017). TRIBUN JATENG/RIVAL ALMANAF 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Herly Wibowo (24), salah satu korban meninggal kecelakaan adu kambing di Jalan Raya Kebumen-Banyumas KM 16 merupakan pemuda yang menjadi tulang punggung keluarga.

Hal itu dipaparkan Sodikin (37) paman korban saat ditemui di rumah duka Desa Kendaldoyong, RT 8 RW 2, Kecamatan Wonosalam, Demak.

Matanya merah, meski tak meneteskan air mata, kesedihan tidak bisa disembunyikan dari raut wajah pria berambut panjang tersebut.

Bagaimana tidak, meski masih lajang, Tatong, sapaan akrab Herly Wibowo ternyata sudah menjadi tulang punggung keluarga.

Baca: Tujuh Anggota Keluarga Tewas Setelah Mobilnya Tabrakan dengan Bus Puji Kurnia

"Dia yang bangun rumah ini, membiayai sekolah adiknya dan biaya hidup ibunya semenjak ditinggal ayahnya," kata Sodikin, Senin (28/8/2017).

Herly merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, kakaknya Zaki juga sudah bekerja. Sementara adiknya Istiqomah masih duduk di bangku sekolah dasar.

Terjadi lagi kecelakaan maut di Kebumen. Kali ini rombongan dalam mobil Avanza tabrakan lawan bus menewaskan tujuh orang, Minggu malam, 27 Agustus 2017
Terjadi lagi kecelakaan maut di Kebumen. Kali ini rombongan dalam mobil Avanza tabrakan lawan bus menewaskan tujuh orang, Minggu malam, 27 Agustus 2017 (facebook)

"Yang di rumah ini ya ibunya, Satimah, kakak dan adiknya. Herly merantau ke Karawang jadi sopir, terakhir pulang lebaran, cuma komunikasi terus terjalin lewat HP," imbuh Sodikin.

Baca: Tiga dari Tujuh Korban Tewas Tabrakan di Kebumen Masih Satu Keluarga

Ia memaparkan pihak keluarga (ibu) terakhir berkomunikasi pada pukul 21.30 di hari Minggu.

"Bicara apa saya nggak paham, tapi memang anak itu (Herly) sering ngabari ibunya," ujar dia.

Ia hanya tahu Herly ke Kebumen dalam rangka mengunjungi hajatan pernikahan rekan satu klub motornya.

"Ya nggak ada firasat, ibunya juga, orang tadi juga kerja seperti biasa ke ladang dari pagi," kata dia.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved