Tutup Jalan Houling, Kemaluan Anggota Ormas Nyaris Putus
Bentrok antar ormas terjadi di jalan houling salah satu perusahaan batu bara di kawasan Samarinda Utara, pada Rabu (2/8) kemarin, sekitar pukul 17.00
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Bentrok antar ormas terjadi di jalan houling salah satu perusahaan batu bara di kawasan Samarinda Utara, pada Rabu (2/8) kemarin, sekitar pukul 17.00 Wita.
Kejadian tersebut berawal dari penutupan jalan houling yang dilakukan oleh salah satu ormas.
Penutupan itu dilakukan atas dasar surat kuasa yang diberikan kepada ormas tersebut, oleh warga yang mengaku memiliki lahan atas lahan tambang batu bara tersebut.
Pihak perusahaan yang diwakili kepala keamanan sempat mendatangi ormas tersbut, guna membicarakan permasalahan yang ada.
Namun, pihak ormas yang melakukan penutupan dengan membentangkan tali rafia, dan menancapkan bendera merah putih di tengah jalan, tidak menerima penjelasan dari kepala keamanan perusahaan, dan menginginkan pihak jajaran manejeman yang menemui mereka.
"Pihak ormas tetap menghendaki pertemuan dengan top manajeman, dan tidak ada titik temu saat kepala keamanan yang mendatangi ormas tersebut."
"Ormas itu sendiri melakukan penutupan jalan terhadap jalur houling," ungkap Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono, Kamis (3/8/2017).
Satu jam setelah pertemuan itu tidak membuahkan hasil, datang tiga mobil ke lokasi penutupan jalan, yang diduga merupakan ormas lain, bahkan salah satu mobil yang datang, yakni mobil ambulance, dan terdapat sekitar 10 pria yang keluar dari mobil tersebut, dengan membawa senjata tajam, yang langsung menyerang anggota ormas tersebut.
Akibat kejadian itu, terdapat tiga anggota ormas yang melakukan penutupan jalan, mengalami luka sayatan
Bahkan salah satu korban mengalami luka cukup serius, karena kemaluan korban nyaris putus, dan bokongnya mengalami luka sayatan benda tajam.
"Kita sudah mintai keterangan saksi-saksi, termasuk korban yang terkena luka sayatan benda tajam. Saat ini kita masih mendalami lagi dan mengejar pelaku yang melakukan penyerangan itu," ungkapnya. (*)