Selasa, 7 Oktober 2025

Setiap Malam Tanah di Kota Ini Mengalami Pergerseran, Masyarakat Terpaksa Mengungsi

Sejumlah warga Desa Tanjung Menang Kecamatan Prabumulih Selatan Kota Prabumulih, terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan tetangganya akibat keretakan

"Sampai saat ini Pertamina Field Limau sudah bantu kami air bersih dan bantuan lainnya, namun itu tidak mengurangi kecemasan kami karena sewaktu-waktu rumah kami akan roboh," keluhnya.

Sementara, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih melalui Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Akhmad Rasyidi mengatakan, hasil uji laboratorium masih didalami pihaknya dan dalam persoalan tersebut Field Limau harus bertanggungjawab.

"Secara teknis masih terus kita pelajari, Field Limau dalam hal ini harus bertanggungjawab karena di sekitar sini sumur-sumur milik Field Limau semua. Sumber aslinnya belum kita ketahui, namun karena tidak ada terduga lain ya mereka mau gak mau harus bertanggungjawab," ungkapnya.

Ahmad Rasyidi menuturkan, berdasarkan hasil uji tes atau periksa yang dilakukan pihaknya air mengandung nilai resido terlarut dalam air tinggi (TDS), sehingga diambil kesimpulan air bukan dari air bawah tanah dan air permukaan.

"Makanya kami mencurigai itu air terproduksi dari pertamina, selain ke lab kami dan scopindo juga kami masukkan ke lab dinas kesehatan. Hasilnya, air tidak berbahaya dan aman namun jangan dipakai untuk konsumsi dahulu tapi pakai air minum bantuan Pertamina dulu," bebernya.

Terpisah, Relation and formalitis staf Field Limau PT Pertamina EP Asset 2, Afrianto didampingi HSSE, Kukuh mengatakan, kami sudah melakukan beberapa kali survey bersama tim untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat.

"Sampai saat ini kami belum bisa memberikan keterangan terkait keretakan dan keluarnya air serta lumpur tersebut, kami Pertamina bersama tim terus berusaha mencari tahu apa penyebab dan apa sumbernya," bebernya.

Afrianto menuturkan, dikawasan desa itu sendiri ada lima sumur aktif dan empat diantaranya telah dihentikan, itu dilakukan untuk mengetahui apakah disebabkan injeksi dilakukan atau bukan.

"Kalau aktifitas kami tidak banyak lagi, satu sumur sudah mengalir sendiri tanpa aktivitas tapi lumpur masih keluar. Kita juga sebagai bentuk kepedulian telah memberikan bantuan air bersih ke warga yang sumurnya tak bisa digunakan, pompa air dan selang untuk mengambil air dari sumur yang tidak terkena lumpurn" katanya.

Disinggung jika memang hasilnya akibat aktifitas Pertamina Field Limau, Afrianto mengatakan, maka sesuai aturan berlaku pihaknya siap melakukan apa yang telah menjadi ketentuan.

"Tentu sesuai ketentuan kami siap melakukan apa yang nantinya dihasilkan oleh tim tersebut," bebernya seraya mengatakan sumur-sumur di desa tersebut terstruktur. (*)

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved