Selasa, 7 Oktober 2025

Begini Kejadian TNT Milik Paskhas TNI AU Jatuh Ke Tangan Warga Lalu Meledak

"Jadi yang meledak itu bukan ledakan bom, melainkan ledakan sebuah TNT (‎trinitrotoluene),"

Editor: Adi Suhendi
TribunPekanbaru/Donny Putra
Lokasi ledakan TNT milik Paskhas TNI AU di Dusun Karya ‎Bakti RW 2, RT 1, Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Samo, Kamis (20/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Donny Putra

TRIBUNNEWS.COM, PASIRPANGARAIAN - Satu orang tewas ditempat akibat ledakan bom yang terjadi di Dusun Karya ‎Bakti RW 2, RT 1, Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Samo, Rokan Hulu, Riau, Kamis (20/8/2017).

Menurut keterangan Ketua RW 2 Sukarji, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.

Ledakan terdengar hingga jarak radius 1 KM.

Ia menambahakan, korban ledakan bom tersebut berjumlah sekitar lima orang.

Satu orang, yaitu Swanda (30) korban yang meninggal di tempat.

Sedangkan empat orang lainnya yakni Sugianto, Heru, dedek Sopian, dan Yugi wiarjo.

Menurut keterangan warga, korban dan kawan-kawanya mendapatkan bom dari perkebunan sawit.

"Saya pun gak tahu pasti sih Mas seperti apa kejadiannya. Tapi setahu saya kejadiannya ‎itu mereka menemukan bom. Selanjutnya bom itu dibawa ke tempat kerjanya dan dimainkan Swanda dan meledak," kata Kiman.

Dianggap Baterai Sepeda Motor

Wakil Komandan (Wadan) Korps Paskhas TNI AU Marskal Pertama Yudi Bustami memaparkan, Informasi dirangkum pihak Paskhas TNI AU di lapangan.

Awalnya warga Desa Rambah Utama bernama Fahmi menemukan benda mirip baterai sepeda motor bekas yang belakangan diketahui adalah TNT.

Kemudian, Fahmi menyampaikan temuannya kepada mertuanya, Ujun.‎

Karena takut, Fahmi meletakkan sebuah TNT yang ditemukan di teras rumah kontrakan milik Kartono yang ditempatinya.

"Ia pun masuk ke rumahnya dan tertidur," ucapnya.

Selanjutnya, datang korban Wanda yang merupakan teman Fahmi.

Sambil berbincang dengan teman-temannya, korban melihat barang yang diletakkan Fahmi diteras rumahnya.

Merasa penasaran, wanda pun mengambil TNT tersebut dan saat itu Wanda sempat diingatkan Ujun agar tidak bermain-main dengan barang berbahaya tersebut.

Meski sudah diingatkan Ujun, korban Wanda tidak menghiraukan.

Ia justru menggesekan kabel-kabel yang ada di TNT yang mirip dengan baterai sepeda motor usang.

"Saat dilarang wanda sempat mengatakan 'biar saja tidak ada apa-apa. Ini akan saya amankan, besok saya pakai untuk cari ikan di laut'. Saat Ujun masuk ke rumah, terdengar suara ledakan," ungkap Yudi menurut pengakuan Ujun ke pihak Paskhas TNI AU.‎

TNT Milik Paskhas

Wakil Komandan (Wadan) Korps Paskhas TNI AU Marskal Pertama Yudi Bustami memberikan keterangan pers terkait ledakan di Desa Rambah Utama, Kecamatan‎ Rambah Samo, Rokan Hulu (Rohul), Kamis (20/7/2017) siang.

Yudi mengakui, ledakan di ‎RT 01/ RW 02 Dusun Karya Bakti, Desa Rambah Utama, tepat di belakang SMKN 1 Rambah Samo terjadi Kamis (20/7/17) sekitar pukul 11.30 WIB menewaskan seorang warga bernama Suwanda‎ (26).

Hal tersebut menurutnya merupakan kelalaian anggotanya.

"Jadi yang meledak itu bukan ledakan bom, melainkan ledakan sebuah TNT (‎trinitrotoluene)," katanya.

TNT tersebut diakuinya, merupakan milik Paskhas TNI AU yang tertinggal di lokasi, setelah 150 personel selesai latihan Serangan Fajar, bagian dari Latihan Perang 'Trisula Perkasa 2017'.

Dimana, Latihan Serangan Fajar ini dipusatkan di lapangan bola, di belakang SMKN 1 Rambah Samo.

Selanjutnya, Usai latihan, personel kembali‎ ke Bandara Tuanku Tambusai Pasirpangaraian berlokasi di Desa Rambah Samo Barat.

Setelah berkonsolidasi, mereka berencana akan melakukan penyisiran lokasi bekas latihan.

Belum sempat personel melakukan penyisiran di lokasi, terdengar ledakan keras hingga terdengar ke Bandara Tuanku Tambusai.‎

Mendengar hal tersebut, Yudi sebagai Direktur Latihan 'Trisula Perkasa 2017' yakin ledakan masih ada hubungannya dengan latihan Serangan Fajar yang baru saja mereka lakukan di Dusun Karya Bakti, Desa Rambah Utama.

"Begitu mendengar ledakan, anggota meluncur ke sumber suara ledakan, karena kami menduga itu daerah latihan," katanya, didampingi di Kantor Camat Rambah Samo, didampingi Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto, dan Camat Rambah Samo Zulbahri.

Bertanggungjawab

Wakil Komandan (Wadan) Korps Paskhas TNI AU Marskal Pertama Yudi Bustami mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab terkait peritiwa meledaknya TNT.

"Jadi sekali lagi kami katakan Kami akan bertanggung jawab, setelah kami ketahui ciri-cirinya, itu adalah kelalaian Tim Demolisi. Tidak ada sedikitpun untuk menyakiti, semua untuk membela masyarakat. Apalagi kesengajaan," ucapnya.

Marskal Pertama Yudi mengaku, sangat menyesal atas kejadian tersebut.

Mewakili Komandan Korps Paskhas TNI AU, dirinya meminta maaf sebesar-besarnya kepada ‎keluarga korban, termasuk keluarga dan korban luka-luka.

"Kami akan bertanggung jawab maksimal kepada keluarga korban. Semua (biaya) perawatan selama dirawat akan ditanggung, Kepada anggota yang lalai tentu ada ketentuannya. Tentu akan kami tindak sesuai hukum Militer," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved