Pertama Kalinya RSI Jemursari Operasi Pasien Tumor Otak dalam Keadaan Sadar
Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya memiliki kesempatan melakukan operasi yang terbilang langka di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Masih ingat dengan Drama Korea ‘Doctors’ yang pernah hits dan dimainkan oleh Park Shin Hye dengan Kim Rae Won?
Dalam film yang mengisahkan tentang kehidupan dokter itu pernah menampilkan operasi pada syaraf otaknya dalam keadaan sadar.
Kali ini, Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya memiliki kesempatan melakukan operasi yang terbilang langka di Indonesia ini.
Dengan perlengkapan baru rumah sakit, operasi ini dilakukan pada pasien berusia 24 tahun yang didiagnosa tumor otak.
Dr Irwan Barlian SpBS (K), pimpinan operasi menjelaskan operasi ini dilakukan dengan menggunakan teknik anestesi yang masih jarang dilakukan di Indonesia.
Bahkan di Surabaya baru pernah dilakukan sekali di RSUD Dr Soetomo. Yaitu teknik awake craniotomy atau bedah saraf waktu keadaan pasien sadar.
"Teknik awake craniotomy ini untuk memastikan batas antara jaringan otak normal bersama tumor. Sehingga untuk melihat reaksi tersebut, pasien akan dibangunkan saat operasi pengangkatan tumor sudah siap dilaksanakan," ujarnya, sebelum memulai operasi yang diperkirakan memakan waktu 6 hingga 7 jam.
Tingkat keberhasilan dan keamanan operasi dengan cara ini menurut dr Irwan lebih tinggi dibandingkan cara konvensional.
Sebab, jaringan otak normal bisa terdeteksi dan dipertahankan, dan jaringan tumor yang diambil akan lebih banyak.
Baca: Pasangan Selamet dan Nenek Rohaya Nikmati Bulan Madu di Hotel
"Kalau kasus tumor masih jarang dilakukan, paling banyak kasus parkinson (kerusakan otak dan saraf progresif yang mempengaruhi gerakan) yang dikerjakan dengan teknik ini," jelas spesialis bedah syaraf ini.
Waktu operasi, gerak sensorik pasien diamati. Yaitu dengan diminta untuk menggerakkan tangan atau kaki, berkata ataupun melakukan aktivitas lain serasi fungsi lokasi otak di sekitar tumor.
Selain itu fungsi motorik, berfikir dan lainnya juga di tes untk memastikan keadaan otak berjalan normal.
"Gejala tumor yang diderita pasien ini masih minimal, hanya nyeri kepala, gangguan berfikir, bicara. Selain itu masih motoriknya biasa. Harapannya setelah operasi juga masih dalam keadaan prima," ungkapnya.
Selain itu, tumor pada pasien juga belum bisa dilihat dengan batasan yang jelas.