Sariban, Pahlawan Pejuang Lingkungan Hidup yang Pernah Mencalonkan Diri Jadi Gubernur Jabar
Pernah diberi sepeda listrik yang bisa dijalankan dengan cara dikayuh atau otomatis, namun ia tidak nyaman menggunakan sepeda listrik tersebut.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Di Kota Bandung, nama Sariban terkenal karena jasa-jasanya dalam membersihkan sampah secara sukarela.
Berkat jasa-jasanya tersebut, Sariban pernah dianugerahi sebagai pahlawan pejuang lingkungan hidup.
Bahkan, mantan Gubernur Jawa Barat Dani Setiawan pernah memberinya hadiah naik Haji gratis dan Walikota Bandung Ridwan Kamil pernah memberinya hadiah ibadah Umroh gratis.
Selain fakta tersebut, rupanya Sariban juga memiliki fakta-fakta lain yang jarang diketahui masyarakat.
Adapun empat fakta tentang Sariban adalah.
1. Pernah Mencalonkan Diri Menjadi Gubernur Jawa Barat
Pahlawan Lingkungan Hidup Kota Bandung, Pak Sariban rupanya pernah mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat.
Foto-foto Solena Chaniago, Artis Transgender Asal Padang yang Menikah dengan Bule Amerika https://t.co/Bws85hJO00 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 8, 2017
"Saya pernah mengajukan diri menjadi Calon Gubernur Jawa Barat pada tahun 2003," ujar Pak Sariban kepada Tribun Jabar, belum lama ini, di rumahnya, daerah Sadang Serang, Cikutra, Bandung.
Namun, Pak Sariban harus kalah karena saat itu Gubernur Jawa Barat yang terpilih adalah Dani Setiawan.
2. Punya Cara Sendiri Saat Membersihkan Sampah
"Setiap hari saya selalu keluar membersihkan sampah. Minimal, lingkungan sendiri dulu yang harus bersih. Setelah itu, baru ke Taman Pahlawan," ujar Sariban, kepada Tribun Jabar, belum lama ini, di rumahnya, daerah Sadang Serang, Bandung.
Ia mengaku sering melihat petugas lain yang membersihkan sampah kurang sesuai dengan caranya.

"Saya itu kalau membersihkan sampah selalu dimulai dari membersihkan saluran airnya dulu. Saya ingin saluran air tidak tersendat. Setelah itu, baru saya membersihkan jalan," tambahnya.
Hal tersebut ia lakukan agar tidak terjadi banjir atau air yang menggenang.
3. Sepeda Kumbang yang Dipakainya Sudah Berumur 30 Tahun Lebih
Setiap harinya, kegiatan Sariban adalah mengelilingi Kota Bandung menggunakan sepeda dan melakukan kegiatan bersih-bersih di tempat yang menurutnya kotor.
"Sepeda ini adalah pemberian dari Rumah Sakit Mata Cicendo sekira tahun 70-an," ujar Sariban kepada Tribun Jabar.
Selama hampir lebih dari 30 tahun, sepeda Sariban tidak pernah diganti.
Ia mengatakan, jika pernah diberi sepeda listrik yang bisa dijalankan dengan cara dikayuh atau otomatis, namun ia tidak nyaman menggunakan sepeda listrik tersebut.
Akhirnya, Sariban tetap menggunakan sepeda yang biasa ia pakai.
Sepeda tersebut juga lah yang telah menemani Sariban mengelilingi Pulau Jawa selama 21 hari pada tahun 1985.
4. Merantau ke Bandung Karena Penasaran dengan Istilah "Bandung Kota Kembang".
"Saya dari Magetan merantau ke Bandung karena penasaran dengan istilah Bandung Kota Kembang," ujar Pak Sariban yang saat itu mengenakan seragam khasnya yang berwarna kuning.
Di Magetan ia bertanya kepada beberapa temannya yang pernah tinggal di Bandung mengenai istilah "kota kembang".
Namun, tidak ada satupun temannya yang mengetahui arti dari "kota kembang".
Akhirnya, Pak Sariban menduga-duga, jika arti "kota kembang" ini kemungkinan adalah Bandung merupakan kota yang dari tahun ke tahun pembangunan gedungnya berkembang terus menerus.(*)