Kamis, 2 Oktober 2025

Kapal yang Ditumpanginya Karam Diterjang Badai, Bupati Kepulauan Sangihe Ditolong Nelayan

Bupati Kepulauan Sangihe dan wabup harus dievakuasi menggunakan kapal nelayan setelah kapal KM Hiu yang ditumpangi mereka kandas diterjang badai.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Sebanyak 50 penumpang KM Hiu yang terdampar di Pulau Kemboleng, sudah dievakuasi ke Pelabuhan Sangihe, Senin (5/6/2017) sekitar pukul 17.00 Wita. 

Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Esar Gaghana dan Wakil Bupati Helmut Hontong harus dievakuasi menggunakan kapal nelayan (Pamboat), Senin (5/6/2017) dari Kepulauan Kemboleng setelah kapal KM Hiu yang ditumpangi mereka kandas diterjang badai.

Ketika dihubungi Tribun Manado malam tadi, Jabes yang terdengar kelelahan, mengaku saat itu ia bersama Forkopimda sedang melakukan kunjungan ke pulau terluar.

"Memang agenda saya dan Forkopimda saat itu meninjau perbatasan di Kepulauan Marore," ujar Jabes.

Usai meninjau perbatasan, politisi yang diusung Partai Golkar ini mengaku tak punya firasat kalau akan ada badai ketika hendak menuju Pulau Kawio.

"Tidak ada firasat apa-apa, bahkan sebelum berangkat kami sempat doa bersama," kata dia.

Namun di tengah perjalanan, kapal yang ditumpangi mereka diterjang badai dan karam di lautan.

"Setelah karam, kurang lebih setengah jam kemudian para nelayan datang dan menawarkan bantuan," ucap Jabes.

Tanpa pikir panjang Jabes pun langsung menaiki Pamboat dan menuju ke Pulau Kawio.

"Saya langsung naik, karena waktu itu sudah jam 2 subuh," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulut, Amanda Komaling mengaku ia dibangunkan sejak pukul 23.00 Wita.

Baca: 50 Penumpang KM Hiu yang Terdampar di Pulau Kemboleng Dievakuasi, Termasuk Bupati Kepulauan Sangihe

"Saya dibangunkan Anak Buah Kapal (ABK), mereka bilang segera pakai baju pelampung," kata Amanada.

Ia juga merasakan kapal KM Hiu yang ditumpanginya sangat bergoyang.

"Yang saya rasakan kapalnya oleng, dan ini tidak seperti waktu kami berangkat," ucap dia.

Sekitar pukul 02.15 Wita, kapal mereka karam di depan Kepulauan Kemboleng.

"Kami langsung dijemput para nelayan lalu diantar ke Pulau Kawio, sekitar pukul 04.27 Wita kami sampai disana," ujar dia.

Amanda juga bersyukur karena nyawanya masih tertolong dalam insiden tersebut.

"Sangat berterima kasih kepada Tuhan, tapi ini pengalaman yang baru dalam hidup saya," tandasnya. (nie)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved