Tiga Kodam Siaga Hadang Masuknya Kelompok Maute Ke Indonesia
Operasi militer yang terjadi di Filipina, antara kelompok teroris Maute dengan militer Filipina di Marawi, membuat TNI meningkatkan pengamanan
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Situasi operasi militer yang terjadi di Filipina, antara kelompok teroris Maute dengan militer Filipina di Marawi, membuat prajurit TNI meningkatkan pengamanan di daerah perbatasan.
Pasalnya, terdapat beberapa kawasan Indonesia berbatasan langsung dengan kawasan Filipina, yang dimana membuat tiga Kodam sekaligus siaga terhadap kemungkinan terburuk, pasukan militan kabur ke Indonesia.
Pangdam VI/Mulawarman (Mlw), Mayjen TNI Sonhadji menjelaskan, tidak hanya Kodam VI/Mlw saja yang siaga, namun juga Kodam XIII/Merdeka dan Kodam XVI/Pattimura.
"Terkait dengan situasi di Filipina, pasukan di perbatasan kita perintahkan untuk mengintensitaskan patroli, termasuk SGI (Satgas Gabungan Intel) yang ada lakukan sweping di jalur-jalur tikus, termasuk Babinsa dari setiap Kodim untuk standby di desa binaanya," ucapnya di sela safari ramadhan di Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Senin (5/6/2017).
Lanjut dia menjelaskan, saat ini terdapat 700 prajurit TNI dari dua Batalyon yang siaga di perbatasan, dan diperkuat dengan intel dan juga Babinsa.
"Satpur dan Banpur yang ada telah siap, untuk pergerakan menunggu perintah," tegasnya.
Terkait dengan kaburnya militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS ke Indonesia melalui jalur perbatasan, pihaknya mengaku telah melakukan langkah antisipasi kemungkinan hal tersebut terjadi.
"Kita antisipasi yang paling buruk, kita sudah siap semua. Namun, sementara belum ada informasi akan menuju ke Indonesia," tuturnya.
"Namun, karena saat ini mereka terus digempur tentara Filipina, dan logistik mereka terbatas, kemungkinan lari ke kita. Untuk penebalan di perbatasan memang belum ada, tapi kita sudah siap," tambahnya. (*)