Selasa, 30 September 2025

Raskin yang Dibaginkan Ini Dinilai Warga seperti Pakan Ternak

Sebanyak 19 ton lebih, semua beras raskin yang dibagikan ke masyarakat Desa Korek warnanya merah dan sangat usang

Editor: Eko Sutriyanto
FB
Sebanyak 19 ton lebih, beras raskin yang dibagikan ke masyarakat Desa Korek, Jumat (2/6/2017) tak ada yang bagus dan menyebutnya seperti pakan ternak karena berwarna merah serta sudah sangat usang. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Madrosid

TRIBUNNEWS.COM,  KUBU RAYA - Pembagian beras untuk rakyat miskin (Raskin), yang sekarang disebut beras untuk rakyat sejahtera (Rastra), kembali menuai protes.

Biasanya protes yang disampaikan warga penerima Raskin terkait jumlah, harga, dan kualitasnya.

Nah, yang terjadi di salah satu dewa di Kalimantan Barat ini terkait kualitas beras yang dinilai jelek.

Kondisi beras bulog, pada penerimaan Masyarakat Miskin (Raskin) di Desa Korek, Kecamatan Sungai Ambawang, Kalimantan Barat, begitu mencengangkan penerimanya.

Berasnya, berbeda dari pada beras pada umumnya.

Raskin yang dibagikan warga dinilai seperti beras untuk hewan
Raskin yang dibagikan warga dinilai seperti beras untuk hewan ()

Sebanyak 19 ton lebih, semua beras raskin yang dibagikan ke masyarakat Desa Korek, Jumat (2/6/2017) tak ada yang bagus sehingga masyarakat menyebutnya seperti pakan ternak. Berwarna merah serta sudah sangat usang.

Kekesalan masyarakat, menyebar dari mulut ke mulut serta melalui media sosial. Dengan mengupload foto beras raskin. Serta membubuhinya dengan umpatan kekesalan.

"Raskin, beras apa umpan ayam. Seperti makanan ternak saja berasnya. Mungkin pemerintah melihat kami masyarakat ini seperti binatang," tulis pemilik akun Facebook, Delle Alli, 3 Juni pukul 15:11 WIB.

Dari laman ini, sejumlah warga turut menanggapinya dengan berbagai komentar. Ada yang meminta agar tidak mempermasalahkan asalkan masih bisa dimasak. Namun ada pula yang mendukung. "Betul bos, itu buat ayam," kata akun Juli Kurniawakpj.

Seorang warga, Muderi, mengatakan kondisi beras memang sangat tak layak untuk dikonsumsi. Kemungkinannya beras stok lama atau tercebur dalam air.

"Kita sudah terima berasnya. Bagaimanapun kondisinya tetap kami terima. Hanya saja memang jelek sekali. Dimakan pun mungkin hanya untuk campuran saja," kata warga Desa Korek.

Ia menyampaikan kalau raskin kali ini mengalami keterlambatan selam 5 bulan. Seluruh masyarakat masih sangat mengharapkan adanya pembagian raskin.

"Ya bagi kami masyarakat kurang mampu beras ini sangat bermanfaat. Meskipun juga sebagai seorang petani," katanya.

Masyarakat melalui RT sudah menanyakan terkait kondisi beras pada saat pembagiannya. Sehingga RT menyampaikan kondisinya kepada kepala desa. Untuk meminta beras ganti yang lebih layak.

"Memang dari ketua RT ada menyampaikan ke saya kalau berasnya tak bagus. Saya juga langsung konfirmasi ke Bulog. Tapi dari Bulog mengatakan bahwa stok berasnya semuanya memang seperti itu. Sebenarnya beras itu bisa ditukar, jika memang sudah jelek, tapi stok yang ada semuanya sama," kata kepala Desa Korek, H. Munari, Minggu (4/6/2017).

Untuk itulah, ia menyampaikan lagi kepada para RT agar masyarakat jangan menerimanya, jika memang berasnya sangat buruk.

Tapi, untuk saat ini, seluruh beras Bulog sama. Sehingga hendak ditukar sekalipun percuma, sebab Bulog tak punya yang lebih baik.

"Terkait kondisi beras di Bulog sudah saya sampaikan kalau semua beras bulog sama. Mereka memutuskan untuk tetap menerima semua raskin selama 3 bulan tersebut," ungkap Kades.

Camat Sungai Ambawang, Muhammad Zaini mengatakan, terkait pembagian raskin pemerintah daerah tidak turut campur. Semuanya otoritas dari pihak Bulog. Pihaknya hanya sekadar memfasilitas.

"Kalau kami hanya sebatas menyampaikan saja. Semuanya dari Bulog langsung sampai pada pendistribusiannya. Di kita hanya menyiapkan dana saja serta memfasilitasinya," ujarnya.

Terkait laporan beras raskin, berkualitas buruk di Desa Korek. Camat sendiri sudah melakukan koordinasi dengan kepala desa. Pihaknya, berharap agar raskin ini memiliki kualitas yang baik.

"Upaya kita akan coba sampaikan ke Bulog supaya bisa memberikan beras yang baik karena bagaiamapun kasian masyarakat. Yang kita khawatirkan adalah, beras itu memiliki kandungan tak bagi kesehatan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved