Rabu, 1 Oktober 2025

Mau Menyelamatkan Cucunya yang Tenggelam di Sungai, Nenek Ini Ikut Jadi Korban

Nenek dan cucunya, Ny Sari’ah (60) dan Auliya (6), warga Kampung Glugur, Desa Kodik, Kecamatan Proppo, Pamekasan, ditemukan tewas di sungai,

Editor: Sugiyarto
Surabaya.tribunnews.com/Bobby Constantine Koloway
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Nenek dan cucunya, Ny Sari’ah (60) dan Auliya (6), warga Kampung Glugur, Desa Kodik, Kecamatan Proppo, Pamekasan, ditemukan tewas di sungai, Minggu (4/6/2017), sekitar pukul 12.00.

Kedua korban ditemukan mengapung dengan kondisi tubuh telungkup dalam keadaan telanjang bulat. Perut kedua korban sudah kembung, sepertinya kemasukan air sungai.

Satu jam kemudian, aparat Polsek Proppo dan Koramil Proppo dibantu warga sekitar, mengevakuasi tubuh kedua korban.

Untuk pemakaman nenek dan cucunya itu dilakukan di tempat berbeda. Jenazah Ny Sari’ah, dikubur di pemakaman umum di Kampung Glugur, Desa Kodik, Kecamatan Proppo. S

edang Auliya, dibawa pulang ke kampung halaman Hasiatun, ibu kandungnya, di Dusun Rek-Kerrek Laok, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.

Menurut sumber di lokasi kejadian, walau di rumah sudah tersedia kamar mandi, namun selama ini Ny Sari’ah dan keluarganya lebih sering mandi di sungai, yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.

Padahal untuk mandi ke sungai, harus menuruni tebing dengan tangga dari tanah ke bawah sepanjang 8 meter.

“Walau hujan deras dan airnya itu naik, tapi berselang beberapa hari, airnya kembali bening, tidak seperti sungai lainnya. Sehingga keluarga Sari’ah senang mandi di sungai itu,” ujar H Imam Yusuf (32), tetanga korban.

Saaat kejadian, Hasiatun (25), ibu kandung Auliya pulang dari sawah menuju rumahnya menemui Munakib (27), suaminya menanyakan di mana keberadaan Auliya.

Waktu itu, Hasiatun ingin mengajak mandi ke sungai, karena cuaca sudah siang dan sekalian mau diajak pulang ke Desa Rek-Kerrek, Kecamatan Palengaan.

Kala itu Munakib memberitahu, pagi hari sebelum dirinya pergi ke luar rumah, ia menitipkan Auliya ke ibunya (Ny Sari’ah.Red).

Hanya saja waktu pulang ia mengaku tidak melihat keberadaan ibunya dan Aulya, anak perempuan satu-satunya.

Selanjutnya Munakib dan Hasiatun mencari anaknya ke tetangga kanan kirinya. Namun Auliya dan neneknya tidak ada.

Dan di tengah kebingungannya itu, Munakib bertemu Mahmud tetangganya. Ia mendapat penjelasan, jika dua jam sebelumnya melihat Auliya dan neneknya berjalan berdua ke arah sungai.

Kemudian Munakib besama Mahmud bergegas menuju sungai. Dari kejauhan ia melihat tumpukan baju dan sandal milik Auliya dan neneknya di tepi sungai.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved