Minggu, 5 Oktober 2025

Di Balik Nama 'Alhamdulillah Lanang Anakku' Sampai 'Batman'

Alhamdulillah Lanang Anakku, Go To School, Slamet Hari Natal, Batman, sekian nama-nama unik orang Indonesia. Enggak percaya?

Editor: Y Gustaman
Tribun Jatim/Nur Ika Anisa
Alhamdulillah Lanang Anakku bersama sang ibu di SD Negeri Rangkah IV Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/5/2017). TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA 

Laporan Wartawan Surya, Musahadah

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Di balik sebuah nama terkandung doa dan harapan besar orangtua kepada anaknya. 

Tiap-tiap orangtua memiliki pertimbangan sendiri memberikan nama bagi sang anak. Dan di setiap zaman memiliki ciri-ciri nama yang berbeda.

Ada nama kedaerahan seperti jawa atau sunda, lalu nama-nama Islami hingga nama-nama kebarat-baratan. Ada juga orangtua yang memberikan nama sebuah kalimat utuh seperti berikut ini:

1. Alhamdulillah Lanang Anakku

Bocah bernama Alhamdulillah Lanang Anakku yang viral di media sosial didampingi gurunya saat ditemui di sekolahnya di Surabaya, Rabu (17/5/2017). TRIBUN JATIM/NUR IKA ANISA
Bocah bernama Alhamdulillah Lanang Anakku yang viral di media sosial didampingi gurunya saat ditemui di sekolahnya di Surabaya, Rabu (17/5/2017). TRIBUN JATIM/NUR IKA ANISA (Tribun Jatim/Nur Ika Anisa)

Nama Alhamdulillah Lanang Anakku (13)  adalah pemberian M Saleh (47) dan Yuyun Purnamasari (39) untuk anak pertamanya yang lahir pada 5 Mei 2004 lalu.

Kata Saleh, nama tersebut sebagai ungkapan rasa syukur karena Tuhan mengabulkan doa dia dan istrinya yang memang menginginkan anak pertamanya laki-laki.

"Nama itu atas kesepakatan saya dengan isteri," kata Saleh ditemui di rumahnya di Jalan Kapas Gading Madya III Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/5/2017).

Beberapa kerabat menilai nama tersebut bagus. Sedangkan beberapa orang lainnya menilai aneh dan tidak wajar.

Bahkan, lanjutnya, ada yang bilang menurut falsafah dan keyakinan adat Jawa, nama itu terlalu berat, sehingga khawatir akan berdampak dalam kehidupan anaknya kelak.

"Ada yang bilang namanya terlalu berat, namun kami yakin tidak akan terjadi apa-apa, karena itu doa," terang Saleh.

Sebaliknya Saleh meyakini, rezekinya terus mengalir setelah kelahiran Elak, panggilan Alhamdulillah Lanang Anakku.

Usahanya di bidang seni terus berkembang, hingga dia memiliki rumah yang saat ini ditempatinya bersama istri dan tiga anaknya.

"Pokoknya saya sebut Alhamdulillah saja," terang pria yang kini beralih menekuni jual beli barang antik ini.

Alhamdulillah Lanang Anakku menjadi viral di media sosial beberapa hari terakhir. Namanya tercantum di sebuah kartu ujian siswa SD Negeri 6 Rangkah Surabaya. Nama yang sama juga tertulis di akta kelahiran siswa kelas VI SD ini.

2. Andy Go To School

Brigadir Andy Go To School Anggota Sub bagian Personel Bagian Sumber Daya, Polres Magelang Kota.
Brigadir Andy Go To School Anggota Sub bagian Personel Bagian Sumber Daya, Polres Magelang Kota. (Tribun Jogja)

Di Magelang, Jawa Tengah, ternyata kalimat "Andy Go To School" memang menjadi nama seseorang, dan penyandang nama unik ini adalah seorang anggota Polres Magelang Kota.

Polisi bernama Andy Go To School ini akrab disapa Goto. Awalnya dia biasa saja dengan nama pemberian orangtuanya, Bulkin dan Nakimah, asal Dusun Kedung Rengit RT 01 RW 04, Desa Tegalarum, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Goto baru mengerti arti namanya itu ketika dirinya duduk di bangku SMP dan mulai mengerti bahasa Inggris.

"Waktu kecil belum mengerti bahasa Inggris. Setelah tahu kalau nama saya mempunyai arti 'Andy pergi ke sekolah', baru saya tanya ke orangtua, 'Kenapa nama saya seperti ini?'" kata Goto, saat ditemui di kantornya di Polres Magelang Kota, Selasa (1/9/2015).

Menurut ayahnya, kata Goto, nama panggilan Andy Go To School, diberikan agar dirinya rajin sekolah, tidak seperti kakaknya yang suka membolos.

Kendati demikian, saat itu Goto mengaku bimbang karena nama yang disandangnya itu justru menjadi beban bagi dirinya.

"Bagi saya, nama ini beban. Saya harus konsekuen. Artinya, saya pun harus mahir berbahasa Inggris," ujar suami dari Heni Maesaroh ini. Terlebih lagi, banyak teman dan orang-orang yang mengolok-olok nama uniknya itu.

Meski demikian, Goto lama-kelamaan merasa enjoy dan bangga serta bersyukur dengan nama yang diberikan kedua orangtuanya.

Sebab, nama tersebut bisa menjadi pemacu agar dirinya rajin sekolah dan mempelajari bahasa Inggris secara mendalam.

"Dulu waktu SMP pernah dapat nilai (bahasa Inggris) 5. Namun saat UN SMA, saya dapat 9," kata warga Asrama Polisi Ganten Blok E 4 RT 2 RW 3, Kelurahan Jurangombo Selatan, Kota Magelang, itu.

3. Slamet Hari Natal

Slamet Hari Natal
Slamet Hari Natal. KOMPAS.COM

Lahir bertepatan dengan perayaan Hari Natal, seorang pria di Jalan Sangadi, RT 24 RW 8, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diberi nama Slamet Hari Natal.

Karena namanya yang tidak umum itu, Slamet yang biasa dipanggil Slamet Yesus itu sering merasa kesulitan saat mengurus administrasi.

Ia bercerita saat mengurus administrasi untuk anaknya. Banyak yang menyangsikan bahwa namanya adalah Slamet Hari Natal.

"Setiap saya mengurus sesuatu yang membutuhkan KTP selalu begitu. 'Ini sungguh-sungguh atau hanya main-main'," kata Slamet menirukan ucapan petugas, saat ditemui di rumahnya, Selasa (27/12/2016).

4. Halimah Rus Tsunami

Halimah Rus Tsunami
Halimah Rus Tsunami. KOMPAS.COM

Dinas Registrasi Kependudukan Aceh mencatat, terdapat 31 orang bernama Tsunami. Sebagian besar mereka lahir ketika tsunami, dan sisanya lahir beberapa bulan setelahnya.

Umumnya, mereka berada di pesisir barat-selatan Aceh, yakni tempat terdampak tsunami paling parah di Aceh.

Salah satu dari mereka adalah Halimah Rus Tsunami yang lahir sehari menjelang tsunami, lalu dinamai lima hari setelah tragedi itu. Halimah berarti anak cerdas, sedangkan Rus merupakan nama panggilan bidan yang membantu persalinannya.

”Melalui nama itu, saya dan suami ingin Ami (panggilan Halimah Rus Tsunami) menjadi anak pintar, berguna untuk orang lain, dan selalu mengingat kebesaran Tuhan. Bencana tsunami adalah bukti kebesaran Tuhan,” kata Siti Dahliati (39), ibunya.

5. Bangun Rahardjo

Pasangan Moesodo Soediro-Fatimah Partasudarma memberi nama anak-anaknya Bangun Rahardjo, Ritul Pangastuti, Ibar RI Lestari, Dekon Sri Hutami, dan Djoko Tavip Nugroho sebagai pengingat situasi sosial, politik, hingga ekonomi pada masa pemerintahan Soekarno.

Bangun lahir saat Indonesia sedang gencar-gencarnya membangun pada 1960-an. Ritul lahir tahun 1961 ketika Presiden Soekarno me-ritul atau merombak kabinet.

Ketika Irian Barat akhirnya bergabung dengan Republik Indonesia, Ibar memperoleh namanya yang merupakan kependekan dari Irian Barat.

Setelah itu, Presiden Soekarno mengeluarkan Deklarasi Ekonomi (Dekon) pada 1963, berisi kebijakan ekonomi jangka pendek yang akan ditempuh pemerintah. Kebijakan itu, antara lain, menekankan sistem ekonomi berdikari. Dari peristiwa ini, nama Dekon ditabalkan.

Setahun kemudian, tepatnya 17 Agustus 1964, Soekarno memopulerkan jargon Tahun Vivere Pericoloso (TAVIP). Berasal dari bahasa Italia, ”vivere” berarti hidup, sedangkan ”pericoloso” adalah ”berbahaya”.

6. Batman

Brigadir Arie Tonika mengajak Batman berfoto bersama usai mengurus SIM di Satpas SIM Polresta Pekanbaru, Riau, Kamis (14/4/2017). TRIBUN PEKANBARU/BUDI RAHMAT
Brigadir Arie Tonika mengajak Batman berfoto bersama usai mengurus SIM di Satpas SIM Polresta Pekanbaru, Riau, Kamis (14/4/2017). TRIBUN PEKANBARU/BUDI RAHMAT (Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat)

Brigadir Arie Tonika memiliki pelayanan unik sebagai operator Satuan Penyelenggara Adminsitrasi SIM Polresta Pekanbaru.

Kaget bercampur rasa penasaran seorang pria berkacamata datang ke hadapannya untuk mengurus pembuatan SIM pada Kamis (13/4/2017) siang.

Tidak biasanya ia mendapati nama si pemilik SIM seperti salah satu pahlawan super buatan DC Comic yang menjaga kota Gotham dari tangan kriminal, Batman.

"Saat saya tanya lelaki tersebut mengaku bernama Batman. Wah, saya kaget dan awalnya tidak percaya," ungkap Arie berbagi ceritanya kepada Tribun Pekanbaru.

KTP milik Batman. Kehadirannya mengurus pembuatan SIM di Polresta Pekanbaru membuat seorang polisi operator di Satpas SIM penasaran, Kamis (13/4/2017). TRIBUN PEKANBARU/BUDI RAHMAT
KTP milik Batman. Kehadirannya mengurus pembuatan SIM di Polresta Pekanbaru membuat seorang polisi operator di Satpas SIM penasaran, Kamis (13/4/2017). TRIBUN PEKANBARU/BUDI RAHMAT (Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat)

Ia mencoba memastikan kepada lelaki tersebut dengan mempertanyakan identitasnya sesuai Kartu Tanda Penduduk.

"Saya masih tidak percaya sih. Masa iya namanya Batman. Jangan-jangan mangada-ngada. Mengaku bernama Batman atau mencari sensasi saja," Arie mencoba meyakinkan dirinya.

Saking penasarannya, Arie kembali bertanya kepada laki-laki tersebut apa benar identitasnya yang tertulis Batman.

"Dia menjawab asli itu pemberian orang tua," ungkap Arie.

"Tadi pengurusanya ya biasa saja. Seperti masyarakat lainnya. Cuma selama mengurus pembuatan SIM tersebut saya masih diliputi penasaran," Arie tersenyum kecil.

Setelah selesai membuat SIM, Arie pun mengajak Batman berfoto bersama. "Kapan lagi bisa berfoto dengan Batman," seloroh Arie.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved