Polisi di Salatiga Belum Temukan Lokasi Penculikan YO, Katanya Gedung Tak Terpakai dalam Hutan
Pemberitaan pria berinisial YO yang mengaku diculik di kawasan hutan Salatiga menghebohkan aparat kepolisian setempat.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Pemberitaan pria berinisial YO yang mengaku diculik di kawasan hutan Salatiga menghebohkan aparat kepolisian setempat.
Informasi yang dilansir Tribunnews.com, YO diculik sekaligus diikutsertakan dalam pelatihan menembak dan merakit bom kelompok teroris.
Lokasi pelatihan itu dalam hutan mahoni, di sebuah gedung tak terpakai.
Kapolres Salatiga AKBP Happy Perdana Yudianto memastikan tak ada hutan di wilayah Kota Salatiga.
"Wilayah Salatiga itu sak umlit (kecil). Tahu sendiri kan luas Salatiga? Tidak ada hutan," kata Happy, Kamis (27/4/2017) sore.
Ia memastikan tak ada aksi pelatihan militer oleh kelompok teroris di Salatiga.
Bila ada, pasti sudah diketahui secara cepat.
"Kalau yang disebut itu wilayah Kabupaten Semarang, bisa jadi. Magelang, bisa jadi. Wilayahnya lebih luas dan banyak hutan dibanding Salatiga," imbuhnya.
Terpisah, Kapolres Semarang AKBP Vincentius Thirdy Hadmiarso menegaskan pihaknya belum mengetahui lokasi yang dimaksud.
Kesaksian YO, lanjut Thirdy, belum membuahkan petunjuk pengungkapan lokasi yang dimaksud.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul mengungkapkan YO menjadi korban penculikan di wilayah Banten yang kemudian dibawa ke Salatiga, Jawa Tengah.
YO beralamat di Kampung Cijalur, Sindang Mulya, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten.
Sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas.
Pada sore hari 18 April lalu, YO yang pulang ke rumah sehabis bekerja diminta bantu mencarikan alamat oleh empat orang yang menggunakan Avanza hitam.
YO protes karena mobil tersebut justru masuk ke arah Tol Cikande-Balaraja.
Kelompok pria tersebut menyuruhnya diam dan memberinya air minum hingga tak sadarkan diri.
Saat tersadar keesokan pagi, YO mengaku sempat melihat plang jalan Salatiga.
Selanjutnya kepala diaa ditutup tapi masih bisa merasakan perjalanan di daerah sunyi seperti di dalam hutan.
Setiba di tujuan kelompok tersebut, YO mengaku melihat ada bangunan di tengah hutan mahoni.
Dia juga melihat dan disuruh mengikuti latihan menembak menggunakan senjata panjang dan merakit bom. (*)