Selasa, 7 Oktober 2025

Penyidik KPK Diteror

AMBAK Bali Desak Aparat Usut Tuntas Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan

Aliansi Masyarakat Bali Anti Korupsi (AMBAK) menggelar aksi mendesak aparat berwajib segera menyelesaikan kasus tersebut.

Editor: Dewi Agustina
Repro/KompasTV
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan dibawa dengan menggunakan kursi roda saat akan diterbangkan ke Singapura dari RS Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke rumah sakit di Singapura untuk menjalani perawatan lebih intensif usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kini sedang dalam perawatan di Singapura usai disiram air keras oleh dua orang tak dikenal.

Hingga saat ini kasus yang menimpa penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) itu masih belum menemukan titik terang. Karena itu, beberapa pihak merespon supaya kasus itu segera diungkap.

Aliansi Masyarakat Bali Anti Korupsi (AMBAK) menggelar aksi mendesak aparat berwajib segera menyelesaikan kasus tersebut.

Belasan aktivis dari AMBAK menggelar aksi di Monumen Bajra Sandi Lapangan Puputan Renon Denpasar Bali, Minggu (16/4/2017).

Koordinator aksi AMBAK, Nyoman Mardika mengatakan, banyak kasus yang masih mengambang dalam penyelesaian yang sudah diungkap KPK. Seperti proyek Hambalang hingga mega proyek KTP Elektronik (e-KTP) yang diungkap KPK.

Pihak AMBAK menilai dedikasi Novel dalam pengungkapan kasus ini bisa menjadi cambukan bagi para koruptor. Sehingga tidak senang, dan akhirnya melakukan penganiayaan dengan menyuruh orang bayaran.

"Ini adalah ancaman bagi upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Negara tidak boleh kalah dan berdiam diri atas insiden ini agar tidak menjadi preseden buruk dan berakibat kemunduran pemberantasan korupsi," kata Nyoman Mardika dalam orasinya.

Karena itu, kasus ini mesti menjadi pelajaran akan perlunya perlindungan ekstra kepada para penyidik KPK. Atau bisa jadi perlidungan di lembaga penegak hukum lainnya.

"Negara tidak boleh kalah terhadap teror pengecut para koruptor," tegasnya.

Oleh karena itu, pihaknya menyatakan negara harus mengusut tuntas penyerangan terhadap Novel Baswedan dan menangkap orang-orang di balik (dalang) peristiwa itu.

Kemudian, memberikan perlindungan terhadap para penegak hukum (khususnya lembaga anti korupsi) dan memperkuat posisi KPK sebagai lembaga anti korupsi.

"Kita tidak boleh kalah dan masyarakat harus bersatu mendukung pengusutan tuntas kasus Novel Baswedan," kata dia. (ang)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved