Coki dan Kemal Terkena Serempetan Peluru Polisi
Sejumlah warga sempat mendengar sedikitnya lima suara letusan yang diduga berasal dari senjata api.
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Dua oknum anggota polisi bentrok dengan sejumlah pemuda di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Kampung Kadugede, Desa/Kecamatan Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (25/3/2017) sekitar pukul 18.30 WIB.
Akibatnya bentrokan itu, dua pemuda, Coki (22) dan Kemal (27), mengalami luka di pipi dan pelipis yang diduga terkena serempetan peluru.
Sedangkan dua lainnya, Iwan (20) dan Ikhsan (20) mengalami luka pukulan.
Sejumlah warga sempat mendengar sedikitnya lima suara letusan yang diduga berasal dari senjata api.
Saat kejadian, salah satu di antara oknum polisi itu sempat mengeluarkan senjata apinya.
"Kejadiannya berawal saat Coki memarkirkan truk pasir yang akan berangkat ke arah Sukabumi. Saat itu, ada sepeda motor Ninja yang akan menerobos, lalu disuruh berhenti, namun tidak mau berhenti. Lalu ngomong saya aparat," kata tokoh masyarakat setempat, Ade Kusmana kepada Kompas.com di lokasi, Sabtu malam.
Setelah mengaku aparat, lanjut dia, oknum anggota polisi yang berseragam lengkap dengan memakai logo Polres Cianjur itu langsung marah dengan mengucapkan kata kasar sambil mengeluarkan senjata.
"Turun dari motor langsung mengeluarkan senjatanya dan menembakkan ke Coki dan Kemal. Sedangkan dua pemuda yang lain kena pukulan," ujar dia.
Menurut dia, setelah itu, kedua oknum polisi itu melarikan diri dan menumpang angkot ke arah Polsek Sukalarang. Sepeda motor yang ditumpanginya ditinggalkan di lokasi.
"Kami ingin perkara ini diproses sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.
Kepala Bagian Operasional Polres Sukabumi Kota, Kompol Sulaeman Salim mengatakan, perkaranya masih dalam proses penyelidikan.
Dua pelaku yang diduga oknum anggota polisi dan korban dari warga sudah dibawa ke Mako Polres Sukabumi Kota.
"Perkaranya sedang dalam proses pemeriksaan. Baik terhadap anggota polisi dan dari warganya," kata Sulaeman yang masih berada di tempat kejadian perkara.
Terkait suara letusan, lanjut dia, masih dalam penyelidikan.
"Apakah senjata betulan atau softgun," pungkas Sulaeman. (Kontributor Kompas.com Sukabumi, Budiyanto)