Senin, 29 September 2025

Tiga Pabrik Tapioka di Bangka Belitung Diresmikan dalam Waktu Satu Minggu

Hidayat Arsani sebagai pengusaha berbagai bidang terus berkomitmen untuk mensejahterahkan masyarakat di Provinsi Bangka Belitung.

Penulis: Deddy Marjaya
Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Hidayat Arsani mencoba mesin penggiling ubi untuk menghasilkan tapioka di Pabrik Sadai yang baru ia resmikan Selasa (14/2/2017). 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Hidayat Arsani sebagai pengusaha berbagai bidang terus berkomitmen untuk mensejahterahkan masyarakat di Provinsi Bangka Belitung.

Salah satunya dengan mendirikan pabrik-pabrik tapioka di berbagai wilayah.

Selasa (14/2/2017) untuk ke tiga kalinya dalam sepekan ini kembali meresmikan pabrik tapioka.

Kali ini diresmikan pabrik tapioka di Sadai Kabupaten Bangka Selatan.

"Ini komitmen nyata saya salah satunya mendirikan pabrik tapioka yang menyebar di Bangka Belitung," kata Hidayat Arsani.

Sebelumnya pada Jumat (10/2/2017) membuka operasional pertama pabrik tapioka di Belitung.

Pabrik yang bernaung di bawah bendera PT Botani Investama Global ini terletak di samping Jalan Raya Lintang, Dusun I, Desa Renggiang.

Kemudian pada Minggu (12/2/2017) Hidayat Arsani juga melakukan hal yang sama, membuka operasional pabrik tapioka di Tempilang, Bangka Barat.

Hidayat berharap keberadaan pabrik tapioka tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Pabrik ini diharapkan memberikan jalan alternatif bagi petani untuk bercocok tanam selain padi, karet, ataupun lada yang dinilai memiliki hambatannya masing-masing.

"Saya sudah masuk ke kebun-kebun, saya lihat banyak ubi (singkong), nah mau dikemanakan ubi ini. Tidak mungkin dijual ke Bangka. Mudah-mudahan dengan adanya pabrik ini nanti dapat membuat hidup petani menjadi lebih layak dari sekarang," ujar Hidayat dalam sambutannya, saat didampingi Bupati Beltim Yuslih Ihza, juga dihadiri perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.

Rencananya pabrik serupa akan dibangun di seluruh kecamatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Seluruh pabrik tapioka ini dibangun atas inisiatif politisi yang juga pengusaha ini.

Menurut Hidayat saat ini sudah ada lahan setidaknya di 40 titik di seluruh desa di Bangka belitung untuk dijadikan pabrik Tapioka.

Investasi menurut Wakil Gubernur Bangka Belitung adalah membuka ribuan lapangan pekerjaan baru dan menumbuhkan ekonomi Bangka Belitung.

Mengingat Bangka Belitung sedang kesulitan menciptakan lapangan pekerjaan dan mengalami penurunan ekonomi.

Ia juga mengatakan langkahnya membangun banyak pabrik tapioka merupakan bentuk pengabdiannnya kepada kampung halaman yang telah membesarkannya.

"Bagi saya ini adalah pengabdian untuk Babel. Saya harap pengusaha Babel yang lain juga bisa ikut andil pulang kampung, berinvestasi di kampung halaman. Kalau ukan kite siapa agik, kalo ukan sekarang sembile agik (kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi)," ujar Hidayat sambil bicara dalam bahasa Bangka.

Baca: Warga Kocar-kacir saat Kapal Tongkang Menghantam Rumah di Tepian Sungai

Kapasitas setiap pabrik yang didirikan bisa mengolah ubi hingga 10 ton singkong menjadi tapioka.

Dari 10 ton tersebut, para petani dari seputaran pabrik yang mensuplai ubi atau singkong sebagai bahan baku melalui konsep kemitraan.

Sedang untuk tenaga kerja adalah ibu-ibu sekitar pabrik dengan total 150 orang pekerja. Para pekerja yang mengupas ubi akan mendapat upah Rp 200 per kg.

Jika satu pekerja mengupas 500 kg per hari, maka yang diterima Rp 100 ribu per hari dengan jam kerja dimulai dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang.

"Jadi satu bulan setiap pekerja bisa menerima bisa sampai Rp 3 juta. Saya juga sudah berkomitmen tidak akan membeli mesin kupas. Tetap tenaga kerja manusia yang digunakan," kata politisi yang mengawali karir sebagai pengusaha ini.

Para petani yang menanam singkong dengan menyedikan lahan sedang pihaknya membantu bibit dan menampung serta mengolahnya. Adapun ibu-ibu bekerja mengupas ubi.

"Semoga roda ekonomi bergerak, sehingga kita tidak lagi terlalu tergantung pada timah. Kalau bukan kita siapa lagi yang bangun Babel ini, kalau tidak sekarang kapan lagi Babel bisa maju," kata Hidayat.

Ini merupakan bagian investasi sebesar 65 juta dolar AS selain untuk menghasilkan tapioka juga menghasilkan Bioetanol dengan rencana membangun 250 pabrik tapioka tersebar di Bangka Belitung.

Saat ini pabrik tapioka yang sudah dan mulai dibangun mencapai 30 pabrik.

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan