HTI Makassar: Pemerintah Berhenti Musuhi Ulama
DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kota Makassar Sektor Panakkukang berunjuk rasa di bawah jembatan layang Makassar, Senin (13/2/2017).
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kota Makassar Sektor Panakkukang berunjuk rasa di bawah jembatan layang Makassar, Senin (13/2/2017).
Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan massa HTI terhadap rencana pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk melakukan sertifikasi terhadap khatib atau mubalig.
Orator aksi, Nasaruddin Linggi Allo, mengatakan jika pemerintah mensertifikasi khatib, artinya sama dengan membungkam ulama untuk menyampaikan kebenaran.
Baca: Kementerian Agama: Info Sertifikasi Khatib Viral di Media Sosial Hoax
Ia meminta pemerintah menghentikan rencana sertifikasi tersebut, karena dapat dianggap sebagai upaya memusuhi ulama di Indonesia.
"Rezim ini berhentilah memusuhi ulama dan Islam, jangan sampai rakyat berkesimpulan bahwa rezim ini benar-benar ingin membungkan ulama dan Islam," klaim Nasaruddin.
Ketua Lajnah Khusus Ulama HTI Sulsel ini menganggap ulama sebagai salah satu yang memerdekakan Indonesia, dan tak boleh dimusuhi dengan cara sertifikasi tersebut.
"Ulama yang memerdekakan negeri ini. Tidak perlu khawatir, demi Allah, ulama ingin mencari ridho Allah, mereka tak akan membuat negeri ini rusak. Kami cinta negeri ini, tidak mau jasa para ulama kemudian dikhianati orang tak bertanggung jawab," tegas dia.