Setahun, Marzuki dan Enam Kawannya Sudah Perkosa Tiga Gadis di Bawah Umur
Marzuki (20), pemerkosa tega menggasak tiga gadis secara bergilir bersama enam orang kawanan begundal lainnya.
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG-- Marzuki (20), pemerkosa tega menggasak tiga gadis secara bergilir bersama enam orang kawanan begundal lainnya.
Dua dari tiga korban pemerkosaan adalah gadis yang masih dibawah umur dan salah satu diantaranya adalah seorang pelajar.
Geram dengan aksi pelaku, Jajaran Unit Reskrim Polsekta Mariana, Banyuasin akhirnya menangkap otak pelaku, pada Minggu (8/1),malam sekitar pukul 23.00.
Penangkapan tersangka di kediamannya di bilangan Sungai Rebo Jalan Kilang Minyak sempat menuai kesulitan, karena pelaku sempat menceburkan diri di sebuah sungai.
Beruntung, petugas berhasil meringkus pelaku utama tersebut.
Sementara ketiga korban adalah E (14), diperkosa oleh enam kawanan pada akhir Oktober 2016 lalu bersama enam orang kawanan bandit yakni Rendi, Yudi, Arpan, Doni, Ilham dan Marzuki di kediaman rumah kosong milik Yudi di Maryana Banyuasin Sumatera Selatan.
Korban kedua adalah SW (16) seorang gadis SMA di Kota Palembang yang juga digilir oleh tersangka Marzuki bersama lima pelaku lain yang masih DPO yakni Eko, Rendi, Arpan, Yudi dan Doni pada November 2016 lalu di Kampung Bali, Kecamatan Mariana Sumatera Selatan.
Dan korban pemerkosaan bergilir terakhir pada Desember 2016 adalah Mir (19) yang digilir juga oleh tersangka Marzuki dan empat begundal yang masih DPO yakni Yudi, Rendi, Yopi dan Mad di Semak-semak Talang Bali, Maryana.
Kepada polisi, tersangka mengaku gairah seksualnya naik kalau melihat gadis remaja. Gairahnya pun tak bisa terbendung dan bersama kawanan begundal lainnya melancarkan aksinya.
Sementara, Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi melalui Kapolsek Mariana AKP Nazirudin mengatakan penangkapan berdasarkan tiga kejadian dari tiga pemerkosaan. Dan setelah dilakukan penyelidikan ditangkaplah
pelaku Marzuki.
"Ada sekitar 8 DPO masih kita kejar, dan ini berdasarkan keterangan tersangka Marzuki, karena pelakunya ada yang kelompok sama, ada juga yang berbeda,"katanya.