Sabtu, 4 Oktober 2025

Berhasil Dipisahkan, Bayi Kembar Siam Ini Kini Jalani Masa Kritis

Bayi kembar itu harus melewati fase kritis selama dua hari kedepan setelah menjalani operasi

Istimewa
Bayi kembar siam asal Kabupaten Sumedang, Devina dan Devani, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan dr Djundjunan, Kota Bandung, Senin (31/10/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bayi kembar siam asal Kabupaten Sumedang, Devina dan Devani, berhasil dipisahkan, Jumat (16/12/2016).

Bayi berusia dua tahun itu menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) selama 20 jam.

Informasi yang dihimpun Tribun, Devana dan Devina dioperasi setelah menjalani pemeriksaan 42 hari di RSHS. Kedua bayi itu masuk ke ruang operasi pada Kamis (15/12/2016) pukul 05.30 WIB.

Anak dari Endi Hendi (40) dan Eni Mulyani (30) ini baru keluar dari ruang operasi pada
Jumat (16/12/2016) pukul 01.30 WIB.

"Keduanya kini dirawat di ruang ICU RSHS setelah menjalani operasi pemisahan," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSHS, Nucki Nursjamsi Hidajat, kepada wartawan di RSHS, Jalan dr Djundjunan, Kota Bandung, Jumat (16/12/2016).

Dikatakan Nucki, warga RT 3/6 Dusun Panyirapan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang utara, Kabupaten Sumedang itu kini masih dalam kondisi belum stabi.

Menurutnya, bayi kembar itu harus melewati fase kritis selama dua hari kedepan setelah menjalani operasi.

Ia berharap kondisinya Devana dan Devani terus membaik kedepannya.

“Kondisinya kemarin waktu operasi itu dipisahkan kaki, paha, tulang pinggul, kami pisahkan. Ususnya bagian bawah, kami pisahkan, kantong kemih kami pisahkan, anus tidak bisa dipisahkan sehingga nanti salah satu akan dibuatkan,” kata Nucki.

Nucki mengatakan, Devina sempat mengalami gangguan pernapasan.

Menurutnya proses bernapasnya Devina berlangsung cepat sehingga perlu ada penanganan.

Berdasarkan hasil penanganan, ada pembekuan darah pada saluran pernapasan Devina.

“Kami sudah angkat dan kami pasang alat bantu napas. Jadi kondisi kedua bayi ini belum terlepas dan dalam kontrol mesin alat bantu,” kata Nucki.

Proses operasi pemisahan Devina dan Devani melibatkan 53 tim medis RSHS, yang terdiri dari perawat, dokter, dan ahli.

Diakuinya jika proses pemisahan kedua bayi tersebut cukup berat dan sulit. Tim pun sempat membuat skenario terburuk jika kaki kedua bayi tersebut tidak dipisahkan.

“Skenario terburuk, satu bayi hanya punya kaki satu. Tapi alhamdulillah tidak jadi, karena bisa dipisahkan pembuluh darahnya,” kata Nucki.

Devani dan Devina memiliki dua kaki setelah dioperasi.

Tak hanya kondisinya yang belum stabil, kata Nucki, resiko infeksi juga menghantui kedua bayi itu.

Sebab keduanya menjalani operasi besar sehingga memiliki luka yang lebar.

Itu mengapa kedua bayi tersebut masih dalam pengawasan dan pantaian tim medis.

“Kami terus memberikan penanganan semaksimal mungkin, tapi Allah yang menentukan, kita tinggal mendoakan supaya kedua bayi ini bisa melewati fase kritis,” kata Nucki. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved