Bupati Sintang Harapkan Masyarakat Perbatasan Dapat Nikmati Gas 3 Kg
Bupati Sintang, dr Jarot Winarno mendukung pemerintah pusat dalam mewujudkan subsidi tepat sasaran.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, SINTANG- Bupati Sintang, dr Jarot Winarno mendukung pemerintah pusat dalam mewujudkan subsidi tepat sasaran.
Sehingga, ia mendorong penggunaan produk keluaran terbaru dari PT Pertamina (Persero), berupa gas LPG Non Subsidi Bright Gas dengan kapasitas tabung 5,5 Kg.
"Fakir miskin dan orang terlantar kita bantu lah untuk memudahkan hidupnya, dengan berbagai kegiatan yang kita sebut Jaring Pengaman Sosial."
"Dalam bidang energi, dulu ya pada zaman dulu kita tahu ada minyak tanah bersubsidi, lalu kita konversi ke gas, yakni gas tabung 3 Kg bersubsidi," jelasnya usai membuka pertemuan sinergi PT Pertamina (Persero) dan Pemerintah Kabupaten Sintang dalam penggunaan elpiji (LPG) Bright Gas 5,5 Kg bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di ruang pertemuan Balai Praja, Kantor Bupati Sintang, Selasa (6/12/2016).
Lanjutnya, namun selama ini dirasakan bahwa banyak sekali orang yang kurang tepat atau kurang berhak menerima tabung yang 3 Kg.
Sehingga, pemerintah pusat menginginkan agar tabung 3 Kg itu memang benar-benar tepat sasaran, dan digunakan oleh orang-orang yang memang memerlukan.
"Kemudian, untuk kelompok yang sebenarnya tidak pas untuk menerima tabung 3 Kg tadi, Pertamina memunculkan produk baru, yang disebut Bright Gas beratnya 5,5 Kg, warnanya pink dengan harga yang menurut hitungan Pertamina cukup terjangkau, isi ulang (refill) Rp 70 ribu," ujarnya.
Pertamina tetap akan menjamin distribusi gas elpiji agar dapat sampai hingga ke daerah perbatasan.
Namun, Jarot tak memungkiri permasalahan infrastruktur menjadi hambatan dalam proses pendistribusian selama ini.
"Jadi hambatan-hambatannya masalah diinfrastruktur saja, untuk dapat mendistribusikan gas tabung 3Kg sampai di daerah-daerah perbatasan."
"Wajar masih ada (gas elpiji) dari luar, tapi kita harus tahu harga (gas elpiji) yang dari luar itu sangat mahal, nggak sebanding dengan milik kita," terangnya.
Masyarakat diperbatasanlah yang menurutnya membutuhkan gas tabung 3Kg, dan sebaliknya, masyarakat yang berada di perkotaanlah yang tidak butuh dan kurang pantas menggunakan gas tabung 3Kg, sehingga ia mengharapkan masyarakat perkotaan untuk berpindah menggunakan gas LPG Bright Gas 5,5 Kg ini.
"Gas tabung 3 Kg ini nantinya tetap ada, namun hanya dikhususkan bagi masyarakat yang miskin atau kurang mampu," sambungnya.