Jumat, 3 Oktober 2025

Demo di Jakarta

Partai Politik Diminta Tak Memperkeruh Aksi 212

Front Pembela Islam (FPI) meminta berbagai pihak, khususnya partai politik tidak ikut campur dengan memperkeruh suasana.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Massa memadati ruas Jalan Sisingamaraja, Medan, Sumatera Utara, Jumat (4/11/2016). Aksi yang diikuti puluhan ribu orang itu menuntut kepastian hukum terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aksi damai ormas Islam yang rencananya serentak diselenggarakan di Indonesia meminta calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditahan karena dianggap menistakan agama akan terpusat di ibu kota Jakarta, Jumat (2/12/2016) besok.

Namun, dalam pelaksanaan kali ini, Front Pembela Islam (FPI) meminta berbagai pihak, khususnya partai politik tidak ikut campur dengan memperkeruh suasana.

"Jika ditanya harapan kami, tentu aksi damai dan aman ini jangan diperkeruh. Khususnya kepada partai politik, jangan lah membuat gaduh suasana," kata Ketua FPI Sumut, Habib Hud, Kamis (1/12/2016).

Ia mengatakan, pemerintah juga jangan sembarangan melontarkan statemen yang menyudutkan massa aksi. Jangan ada ucapan makar, membelot dan sebagainya.

"Jika pemerintah ingin menyampaikan statemen, alangkah baiknya satu pintu saja. Jangan membuat masyarakat khawatir," ungkap Habib Hud.

Aksi 212 ini, kata dia, sama sekali tidak ada kaitannya dengan makar apalagi berupaya menggulingkan pemerintahan Jokowi. Aksi ini murni menyangkut penistaan agama yang dilakukan Ahok.

"Tuntutan kami jelas, meminta agar Ahok ditahan. Namun sekali lagi, pemerintah jangan melontarkan statemen yang justru membingungkan masyarakat," katanya. (ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved