Selasa, 7 Oktober 2025

Sebayak 2.000 Desa di Jawa Tengah Rawan Longsor

Gembong menjamin ketersediaan logistik yang dibutuhkan apabila terjadi bencana di Jawa Tengah cukup hingga akhir tahun

Penulis: Muh Radlis
Editor: Eko Sutriyanto
tribunjateng/daniel ari purnomo
LONGSOR LAGI - Sejumlah warga mengecek lokasi longsor di Dusun Bungkah, Desa Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jumat (11/11/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis

TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Kepala Bidang Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jateng, Gembong Purwanto Nugroho mengatakan,  ribuan desa di Jawa Tengah masuk dalam kategori darurat bencana.

"Total 2.000 desa darurat rawan longsor dan masuk kategori merah, sedangkan 1.600 desa lainnya rawan banjir," kata  Gembong di sela-sela pelatihan tanggap darurat bencana di komplek Balaikota Pekalongan, Selasa (29/11/2016).

Gembong menjamin ketersediaan logistik yang dibutuhkan apabila terjadi bencana di Jawa Tengah cukup hingga akhir tahun.

Namun Gembong tak menampik logistik seperti pangan, obat obatan, serta alat alat yang dibutuhkan korban bencana mulai menipis.

"Memang mulai berkurang (logistik), tapi masih aman sampai akhir tahun," katanya.

Pihaknya pun tak khawatir lantaran ada dana siap pakai dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sewaktu waktu bisa digunakan apabila terjadi bencana dam daerah Jateng kekurangan logistik.

Pelatihan tanggap darurat bencana di komplek Balaikota Pekalongan diikuti 100 peserta, mulai  perangkat desa, relawan, masyarakat, TNI, Polri, Tim SAR, Tagana dan tim medis.

Walikota Pekalongan, Alf Arslan Djunaid berjanji akan melengkapi sarana dan prasarana terkait penanggulangan bencana di Kota Pekalongan.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved